Sebelum Menyesal, Kenali Dulu Risiko Modifikasi Mesin Mobil

Dwi Wahyu R. - Selasa, 26 Juni 2018 | 13:00 WIB

Header mobil 4 silinder (Dwi Wahyu R. - )

Saat di putaran rendah, kondisi ini kurang menguntungkan.

Pasalnya, bensin yang masuk dapat langsung terbuang ke exhaust manifold.

Nah, adanya bensin yang tidak terbakar membuat kadar emisi menjadi lebih tinggi.

(BACA JUGA: Ini Dia Solusi Hemat Pelindung Bodi Mobil dari Goresan Kerikil)

2. Ganti Header Dan Pasang Knalpot Free Flow

Meningkatkan kemampuan mesin mengisap campuran bahan bakar ke ruang bakar, dapat diakali dengan mengadopsi saluran buang berhambatan rendah.

Sayangnya, efek negatif ini serupa dengan penggantian kem berdurasi besar.

Meski waktu overlap tidak bertambah lama, tapi lancarnya saluran buang membuat campuran bensin turut terbuang percuma.

Inilah yang membuat kadar emisi bisa menjadi tinggi.

(BACA JUGA: Beib, Mari Kenali Masalah Yang Sering Terjadi Pada Kopling Mobil)

3. Pasang Filter Udara Terbuka (Open Filter)

Pada umumnya, modifikasi ini tidak mempengaruhi emisi gas buang.

Pasalnya, mengganti saringan udara standar dengan model open filter pada mesin injeksi dapat langsung disesuaikan dengan debit bbm yang disemprotkan.

Sedangkan di mesin dengan pasokan bahan bakar karburator, perlu dilakukan penyesuaian secara manual.

Bila diabaikan, maka campuran bensin akan terlalu banyak udara (lean).

Hasilnya, kadar HC (Hidro Carbon) akan meningkat akibat terlalu banyak oksigen yang tidak digunakan.