Mengulas Sejarah 23 Oktober, Jorge Lorenzo Sudah Prediksi Kematian Marco Simoncelli

Akbar - Senin, 23 Oktober 2017 | 16:18 WIB

Marco Simoncelli dan Jorge Lorenzo Beradu Pendapat Soal Gaya Balap Simoncelli Yang Dianggap Membahayakan di Press Conference MotoGP Portugal (Akbar - )

(BACA JUGA: Mengulas Sejarah 23 Oktober, Jorge Lorenzo Sudah Prediksi Kematian Marco Simoncelli)

Jorge Lorenzo, juga sempat sangat kesal pada gaya balap Simoncelli. Begitu kesalnya sampai-sampai Lorenzo mengatakan, “ Tak ada apapun dalam kepala Simoncelli selain rambut,” seperti dikutip dari Motorsports.com.

“Anda boleh tertawa, tapi ini tidak lucu karena kami mempertaruhkan nyawa kami di arena balap,” ujar Jorge Lorenzo.

"Kami membalap dengan kecepatan 300 km, jam dengan motor yang sangat berat dan bertenaga. Itu bukan motor mini. Ini olahraga yang berbahaya dan Anda harus berpikir tentang apa yang Anda lakukan,” ujar Lorenzo.

Protes bertubi-tubi  juga dilancarkan oleh para pembalap, akhirnya memaksa otoritas penyelenggara MotoGP memanggil Simoncelli.

Sempat terdengar kabar akan dicabutnya izin balap Simoncelli, namun alih-alih izin balapnya dicabut, bahkan teguran keras pun tak didapatkan Simoncelli.

Protes bertubi-tubi yang dilancarkan oleh para pembalap ini akhirnya memaksa otoritas penyelenggara MotoGP memanggil Simoncelli.

Sempat terdengar kabar akan dicabutnya izin balap Simoncelli, namun alih-alih izin balapnya dicabut, bahkan teguran keras pun tak didapatkan Simoncelli.

Oleh otoritas penyelenggara MotoGP, Simoncelli hanya “dinasehati” supaya ketika membalap dia lebih memperhatikan safety.

Memang dalam beberapa seri setelah pemanggilan itu, gaya balap Simoncelli sempat berubah menjadi lebih tenang.

Tapi, ketika kemudian Simoncelli berhasil naik podium beberapa kali, dia pun kembali ke gaya balapnya yang asli.

Mungkin karena belum ada protes berarti dari pembalap lain, saat itu otoritas penyelenggara MotoGP tidak memanggil kembali Simoncelli.

Sehingga akhirnya malaikat mautlah yang mendahului memanggil pembalap muda Italia ini.

Menurut penuturan para rider MotoGP, seperti dikutip dari Motorsport.com, ke depan penyelenggara harus lebih tegas kepada pembalap yang berpotensi membahayakan diri dan lawannya ketika sedang bertarung di lintasan.

Bahkan para pembalap sempat  menyebut, kalau ada pihak yang harus disalahkan dalam tragedi ini, itu adalah Otoritas Penyelenggara MotoGP yang tidak mencabut izin balap Marco Simoncelli.