Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Adu Awet Jalan Aspal Vs Beton di Indonesia, Ini Penjelasan Dari Ahlinya

Ferdian - Rabu, 17 Desember 2025 | 19:30 WIB
Ilustrasi jalan aspal
Kementerian PUPR
Ilustrasi jalan aspal

GridOto.com - Dalam konstruksi jalan di Indonesia, aspal dan beton jadi dua jenis material yang sering dipakai.

Alasannya karena aspal dan beton dinilai paling memenuhi kebutuhan teknis, ekonomi, dan keselamatan untuk menopang lalu lintas kendaraan yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

Nah, yang jadi pertanyaan, mana lebih awet di antara keduanya?

Melansir Kompas.com, pakar konstruksi jalan dan jembatan, Riski Wahyudi pun menjelaskan hal tersebut.

Ia menjelaskan kalau aspal merupakan material yang fleksibel.

Sifat lentur ini membuat jalan aspal mampu menyesuaikan diri terhadap pergerakan tanah dan perubahan suhu.

Karena itu, aspal banyak dipilih untuk jalan dengan volume lalu lintas ringan hingga sedang. Keunggulan lain jalan aspal adalah kenyamanan berkendara.

Permukaannya relatif halus dan mampu meredam getaran serta kebisingan kendaraan.

Selain itu, proses pembangunan jalan aspal tergolong lebih cepat dibandingkan beton, sehingga cocok untuk proyek yang menuntut waktu pengerjaan singkat.

Baca Juga: Biar Paham, Ini Perbandingan Biaya Konstruksi Jalan Aspal dan Beton

"Ada 2 jenis perkerasan jalan yaitu rigid pavement (beton) dan flexibel pavement (aspal). Untuk biaya konstruksi awal, aspal jauh lebih murah dari pada beton, akan tetapi untuk biaya perawatan aspal lebih mahal," jelas Riski saat dihubungi.

Namun, dari sisi keawetan, jalan aspal memiliki keterbatasan.

Dibandingkan jalan cor beton, aspal lebih cepat rusak jika sering dilalui kendaraan berat, terutama truk dengan muatan berlebih.

Di daerah beriklim panas dan curah hujan tinggi seperti Indonesia, aspal juga lebih rentan mengalami retak, gelombang, hingga lubang jika kualitas material dan drainase tidak memadai.

"Pada saat perencanaan awal, jalan didesain memiliki umur rencana. Perkerasan beton miliki umur rencana yang lebih lama daripada perkerasan aspal. Beton sekitar 15-40 tahun, sementara aspal 5-10 tahun," ungkap dosen Teknik Sipil Universitas Tangerang Raya ini.

Berbeda dengan aspal, beton bersifat kaku (rigid pavement).

Struktur ini membuat jalan beton lebih kuat menahan beban berat dalam jangka panjang.

Karena itulah, beton sering digunakan untuk jalan dengan lalu lintas padat dan kendaraan bertonase besar, seperti jalan industri, pelabuhan, kawasan pergudangan, hingga sebagian ruas jalan tol.

ilustrasi jalan beton yang mempunyai kontur kasar
jalantol.blogspot.co.id
ilustrasi jalan beton yang mempunyai kontur kasar

Baca Juga: Seperti Proyek Abadi, Ini Alasan Aspal Jalan Rata-rata Cepat Rusak Tiap Musim Hujan

Dari sisi keawetan, jalan beton dikenal memiliki umur layanan yang lebih panjang. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik, jalan beton dapat bertahan 15 tahun, bahkan hingga 40 tahun, dengan perawatan minimal.

Meski demikian, jalan beton juga memiliki kekurangan.

Permukaannya relatif lebih keras, sehingga kenyamanan berkendara dan tingkat kebisingan lebih tinggi dibandingkan aspal.

Selain itu, biaya awal pembangunan jalan beton lebih mahal dan waktu pengerjaannya lebih lama karena membutuhkan proses pengeringan (curing).

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa