Mereka tidak terima rekannya dibunuh, sehingga kembali mendatangi lokasi kejadian untuk meminta pertanggungjawaban.
Mereka menuntut agar para pelaku diproses hukum.
Namun, mereka tidak menemukan pelaku di lokasi.
“Mereka meminta kalau bisa yang mengeroyok itu diserahkan ke pihak kepolisian. Namun tidak mendapatkan informasi,” jelas Nicolas.
Massa sempat dipukul mundur oleh polisi setelah merusak tenda pedagang kaki lima (PKL).
Namun, mereka kembali lagi dan melakukan pembakaran dalam skala cukup besar.
Mulai dari tenda pedagang, gerobak, kios, hingga kendaraan bermotor hangus dibakar.
Sebelumnya, dua debt collector atau mata elang dianiaya hingga tewas di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
Baca Juga: Komplotan Maling Nyamar Mata Elang Digulung Polisi, Begini Cara Bikin Target Percaya
Peristiwa itu bermula ketika kedua pria tersebut menghentikan seorang pengendara sepeda motor.
Melihat hal itu, lima orang dari mobil yang berada di belakang motor tersebut turun untuk membantu pemotor.
“Nah, setelah diberhentiin, tiba-tiba pengguna mobil di belakangnya membantu,” kata Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, saat dikonfirmasi, Kamis.
Berdasarkan kesaksian warga, kelima orang itu kemudian memukuli dua pria tersebut dan menyeret mereka ke pinggir jalan.
Kematian dua mata elang tersebut memicu rekan-rekannya meluapkan amarah dengan merusak serta membakar lapak dan kios pedagang di sekitar lokasi pengeroyokan.
Tak hanya itu motor dan mobil yang ad di sekitar lokasi dirusak dan dibakar.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR