Satu bangunan yang dipastikan akan menjadi magnet dan ikon baru di Jawa Timur adalah jembatan raksasa sepanjang 450 meter.
Jembatan ini membentang secara dramatis di atas perbukitan Paiton.
"Tidak mudah membangun jembatan ini, karena lokasinya membelah bukit dan jurang. Meski begitu, kami berupaya menyelesaikannya secara maksimal supaya bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat," ujar Ermy.
Dengan struktur yang menjulang tinggi di atas kontur perbukitan, jembatan ini tidak hanya berfungsi sebagai jalur penghubung, tetapi juga menawarkan panorama yang menakjubkan, berpotensi menjadi spot ikonik bagi wisatawan.
Selain pariwisata, dampak ekonomi terbesar dari Probowangi adalah pada sektor logistik.
Waskita meyakini keberadaan tol ini akan mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi regional karena mampu memangkas waktu tempuh antarwilayah.
Perjalanan dari arah Probolinggo menuju Besuki, yang sebelumnya memakan waktu 1 jam 15 menit, diprediksi dapat dipersingkat menjadi hanya 30 menit, dengan kecepatan rata-rata 80-100 kilometer per jam.
Penghematan waktu lebih dari 60 persen ini sangat vital bagi efisiensi rantai pasok dan daya saing produk lokal.
Pembangunan Tol Probowangi sendiri dibagi menjadi tiga paket pengerjaan:
Paket 1 (Gending-Kraksaan),
Paket 2 (Kraksaan-Paiton), dan
Paket 3 (Paiton-Besuki).
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR