GridOto.com - Kehadiran JAECOO J5 EV langsung mencuri perhatian karena harganya yang terbilang unik.
Bagaimana tidak, mobil dibanderol mulai Rp 249,9 juta yang mana mobil listrik kelas B-SUV berfitur premium, tetapi dijual di rentang harga A-Class.
Di Indonesia, JAECOO J5 EV tersedia dalam dua pilihan.
Varian Standard ditawarkan Rp 249.900.000 (OTR Jakarta) dan varian Premium dibanderol Rp 299.900.000 (OTR Jakarta), khusus 1.000 konsumen pertama, harga perkenalan ini langsung berlaku sejak hari peluncuran.
Di tengah kompetitor yang bermain di kisaran Rp 450–500 juta, wajar jika banyak calon konsumen mulai penasaran, terutama tentang performa dan efisiensinya.
Secara konsep, J5 EV memang tidak sekadar EV kompak.
Mobil ini dikembangkan sebagai outdoor EV SUV pertama di Indonesia, dengan ground clearance 200 mm, sudut approach 20°, departure 29,8°, suspensi independen multilink, serta konfigurasi ruang kabin dan bagasi yang mendukung aktivitas urban maupun petualangan ringan.
Baca Juga: Viral Karena Murah, Beli Jaecoo J5 EV Premium, Dapat Bonus Segini Banyak
Mobil listrik ini juga dilengkapi berjibun fitur mulai fast charging 130 kW, panoramic roof hingga 17 fitur ADAS.
“Kami juga menghitung biaya penggunaan harian agar konsumen mendapat gambaran yang lebih konkret. Harapannya, J5 EV dapat dinilai sebagai SUV listrik yang praktis, efisien, dan relevan untuk kebutuhan pengguna di Indonesia.” buka Country Director JAECOO Indonesia, Jim Ma.
Melalui pengujian internal di Indonesia, JAECOO J5 EV diklaim mampu mencatat jarak tempuh 534,1 km, melampaui klaim 461 km (NEDC).
Pengujian dilakukan dengan rute 80% tol dan 20% non-tol, kecepatan stabil 80–100 km/jam, AC 22°C menyala, Android Auto aktif, wireless charging aktif, dan dua orang di dalam mobil.
Dari sisi biaya penggunaan, biaya harian yang dikeluarkan berada di kisaran Rp 9.692 atau sekitar Rp 194 per kilometer jika diisi melalui portable charger di rumah dengan tarif sekitar Rp 1.700/kWh.
Baca Juga: Harganya Rp 200 Jutaan, Intip Spesifikasi JAECOO J5 EV Di Indonesia
Sedangkan berdasarkan konsumsi energi rata-rata 8,77 km/kWh, jarak tempuh harian 50 km membutuhkan sekitar 5,70 kWh.
Pengisian harian ini juga praktis karena dengan portable charger bawaan, waktu charging sekitar tiga jam setiap harinya sudah cukup untuk mengembalikan baterai ke kondisi penuh.
Bagi pengguna yang lebih sering mengandalkan SPKLU, biaya pengisian tetap kompetitif.
Dengan tarif sekitar Rp 2.500/kWh pada fast charging, kebutuhan energi yang sama setara dengan biaya sekitar Rp 14.253 per 50 km atau kurang lebih Rp 285 per kilometer.
"Manajemen baterai yang stabil di berbagai kondisi serta efisiensi energi dari sistem regenerative braking dan aerodinamika bodi, membuat J5 EV dapat digunakan berkendara untuk harian maupun perjalanan jarak menengah, termasuk perjalanan outdoor. Kombinasi jarak tempuh di atas 500 km dan biaya per kilometer yang tetap terjangkau menjadi gambaran bagaimana J5 EV dirancang untuk kebutuhan pengguna EV masa kini," tutup Jim Ma.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR