GridOto.com - Suzuki Indonesia mencatat perjalanan panjang dalam kegiatan ekspor kendaraan sejak pertama kali dilakukan pada awal 1990-an.
Berdasarkan informasi yang diperoleh GridOto saat berkunjung ke pabrik Suzuki di Plant Cikarang, Jawa Barat, sejarah ekspor perusahaan dimulai pada tahun 1993 melalui model Carry Futura dan RC100 pada 1994.
Production Planning Control & Export General Manager PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Wijananto Jati Pradono, menegaskan bahwa ekspor merupakan komitmen jangka panjang Suzuki.
“Konsistensi Suzuki pada kegiatan usaha ini merupakan bukti keseriusan perusahaan secara jangka panjang,” ujarnya di Cikarang, Senin (18/11/2025).
Setelah Carry Futura dan model awal lainnya, Suzuki memperluas portofolio ekspor dengan sejumlah kendaraan lain.
Pada 1998, Suzuki mulai mengekspor Baleno dan Karimun.
Kegiatan ini berlanjut dengan pengiriman APV pada 2004, Carry 1.0 pada 2008, serta Grand Vitara, Swift, dan SX4 pada periode yang sama.
Ekspor kendaraan keluarga Ertiga dimulai pada 2013, disusul Karimun Wagon R pada 2015.
Selain kendaraan roda empat, Suzuki Indonesia juga aktif mengekspor sepeda motor.
Baca Juga: Langkah Besar Suzuki Fronx dan Satria Made in Cikarang Resmi Diekspor
Ekspor motor dalam bentuk Completely Built-Up (CBU) dimulai pada 2012 melalui Satria FU150, Smash FI, Nex, dan Let’s.
Dua tahun kemudian, Suzuki mengekspor Address, diikuti pengiriman GSX Series pada 2016.
Untuk kategori Completely Knocked-Down (CKD), Suzuki memulai pengiriman pada 2012 dengan model Shogun 125, Satria FU150, Raider (Youngstar), Thunder 125, Shooter, Nex, dan Let’s.
Dengan rentang produk yang semakin luas dan aktivitas ekspor yang terus meningkat, Suzuki Indonesia menegaskan perannya sebagai salah satu basis produksi global bagi berbagai model kendaraan roda dua dan roda empat.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR