Sebab tak tampak ada impact-nya sama sekali terhadap support untuk media dalam perjalanan ini.
Dari sudut pandang lain, langkah Toyota berkolaborasi dengan media sudah tepat. Di tengah gelombang informasi yang berlimpah, bahan pemberitaan berbobot yang dimiliki Toyota sudah semestinya tersalurkan dengan baik oleh pihak kredibel dan menjadi acuan validasi.
Sebagai contoh gambaran services yang dijalankan Toyota, bisa dilihat dari briefing di sebuah kafe di Jakarta, beberapa hari sebelum trip JMS. Berisi penyajian agenda dan tema-tema penting apa saja yang perlu diketahui publik.
Selama di Jepang, kru media menginap di Indigo Hotel, sebuah hotel mewah yang berada di area Shibuya, jantung keramaian Tokyo. Sebanyak 30 jurnalis menempati kamar satu persatu.
Lokasi hotel sendiri cukup strategis untuk berbagai keperluan. Ada banyak kafe dan ada pertokoan yang buka 24 jam. Didukung suasana sekitar aman memberi kenyamanan keluar masuk hotel kapan saja.
Menariknya, selain program-program berisi paparan riset, strategi dan pengembangan teknologi Toyota, terselip program acara yang cukup casual, yakni Japan Domestic Market (JDM) Experience.
Berupa perjalanan dari Daikokufuto di Yokohama menuju tempat makan malam di Tokyo. Bukan menggunakan bus seperti biasanya, melainkan naik mobil-mobil sport JDM.
Sebanyak 12 mobil disiapkan untuk perjalanan dari salah satu markas alias tempat kumpulnya petrolhead Jepang ini.
Suara gemuruh dan letupan knalpot mobil-mobil yang mengantar kami terdengar bersahutan. Bagai lantunan musik merdu sepanjang perjalanan.
Saya pun berpikir, ini ide yang sangat keren. Toyota menggagas acara taxi ride buat para wartawan peliput ini.
Maklum, melintas di jalanan Jepang memakai mobil sport JDM selama ini hanya bisa disaksikan di film-film dan game. Tapi kali ini kami merasakannya langsung.
Menariknya, experience epik semacam ini termasuk dalam daftar program yang disebut Pak Er sebagai 'must have item'.
Luar biasa...
| Editor | : | Iday |
KOMENTAR