Selanjutnya, rombongan melintas ke simpang empat Gemblegan, lalu belok kanan ke Jalan Yos Sudarso.
Dari simpang empat Nonongan, arak-arakan akan berbelok kiri ke Jalan Slamet Riyadi dan diterapkan sistem contra flow hingga tiba di Loji Gandrung.
Setibanya di Loji Gandrung, peti jenazah akan dipindahkan dari kereta kencana ke ambulans untuk diberangkatkan menuju Imogiri melalui jalur nasional, bukan melalui jalan tol.
Dishub bersama Polresta Surakarta akan menerapkan sistem buka-tutup jalan secara situasional, menyesuaikan dengan pergerakan iring-iringan.
Jika jenazah sudah mendekati titik tertentu, jalan akan ditutup sementara. Kemudian, segera dibuka kembali begitu rombongan sudah lewat.
"Kami akan menutup ruas jalan secara bertahap bersama kepolisian, tergantung posisi iring-iringan. Jika kereta jenazah sudah mendekati titik tertentu, jalan akan ditutup sementara dan segera dibuka kembali setelah rombongan lewat. Sistemnya dinamis," jelasnya.
Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Pernah ke Indonesia Pakai Mobil Dengan Pelat Nomor Langka
Pihaknya mengimbau masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir di sepanjang rute agar tetap tertib dan menjaga keselamatan.
"Kami mohon masyarakat memanfaatkan ruang yang ada, seperti di trotoar atau area pedestrian. Bila iring-iringan belum melintas, sebaiknya menepi terlebih dahulu. Saat rombongan mendekat, silakan memberi penghormatan, tetapi tetap perhatikan jarak aman," imbaunya.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR