GridOto - Toyota dan kawan-kawan membangun fasilitas khusus meneliti bahan bakar terbarukan. Mereka berusaha menjawab tantangan global untuk menurunkan emisi sekaligus memikirkan sumber daya yang tepat.
Rombongan jurnalis Indonesia yang meliput Japan Mobility Show 2025 pun diberi kesempatan melihat langsung fasilitas bernama raBit ini.
Kependekan Research Association of Biomass Innovation for Next Generation Automobile Fuels. Terletak di Okuma Town, Fukushima Prefecture, ratusan kilometer dari Tokyo.
Perjalanan cukup panjang, dari Tokyo memakai kereta cepat Shinkansen sampai Koriyama, lanjut naik bus sekitar satu jam sebelum sampai di lokasi.
Di sini terdapat kegiatan untuk mendapatkan hasil penelitian bahan bakar alternatif yang tepat untuk di masa yang akan datang.
raBit sendiri merupakan inisiatif riset kolaboratif yang dibentuk untuk mempercepat pengembangan teknologi carbon-neutral berbasis biomassa.
Penelitian Non-Profit Organization ini fokus pada penciptaan solusi energi masa depan yang mampu menekan emisi CO₂. Juga mewujudkan sistem energi yang ramah lingkungan dan efisien.
Penelitian raBit lintas disiplin, menghubungkan sektor pertanian, energi dan otomotif.
Singkatnya, fasilitas ini dirancang menjadi model nyata integrasi antara teknologi dan pengelolaan sumber daya hayati.
Fokus penelitian utama raBit mencakup tiga bidang.
Pertama pengembangan sistem produksi etanol generasi kedua yang tidak bersaing dengan pangan.
Pemanfaatan oksigen dan CO₂ sebagai produk samping untuk meningkatkan efisiensi produksi biofuel dan hidrogen.
Ketiga, riset mengenai metode operasi sistem secara keseluruhan, termasuk penggunaan biofuel pada kendaraan.
Targetnya, proses produksi yang hemat energi, berkelanjutan dan ekonomis.
Termasuk penelitian pemanfaatan limbah sumber daya hayati sebagai bahan baku bioetanol.
Tujuannya mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada sekaligus menciptakan nilai tambah bagi lingkungan dan perekonomian.
Kalau tadi disebut Toyota dan kawan-kawan itu betul.
Karena ini merupakan proyek gabungan multi-sektor.
Antara perusahaan otomotif dan energi besar. Yakni Toyota, ENEOS, Suzuki, Mazda, Subaru, dan Daihatsu.
Lalu ada special supporters dari Denso, Aisin dan Nippon Steel Engineering.
Kolaborasi ini memastikan hasil penelitian dapat langsung diterapkan pada industri otomotif. Bukan itu saja, tapi juga mendukung pengembangan kendaraan rendah emisi di masa depan.
Yasunobu Seki, Chairperson of Steering Committee memaparkan secara gamblang mengenai pengembangan bioethanol dan bahan bakar sintetik.
Bioethanol memakai bahan baku yang bisa dikonsumsi manusia maupun yang tidak.
Bahan baku yang dikonsumsi manusia seperti tebu, jagung dan singkong. Sedangkan yang tidak dikonsumsi manusia seperti kayu, batang padi dan tanaman khusus yang dibudidayakan untuk menghasilkan energi.
Di sisi lain ada juga pengembangan lewat proses kimia untuk menghasilkan bahan bakar sintetik.
Yakni dengan menggunakan sinar matahari, menangkap udara dan memproses menjadi industrial chemical synthesis.
Menariknya, penelitian ini enggak berhenti di pembuatan bahan bakar dengan proses tadi. Namun juga memikirkan bagaimana memanfaatkan residu pertanian seperti daun, batang padi dan ampas tebu juga menjadi bahan bakar.
Luar biasa...
| Editor | : | Iday |
KOMENTAR