GridOto.com - Duka menyelimuti ambulans berbasis Suzuki APV yang membawa pasien rujukan ke Surabaya, Jawa Timur.
Namun di tengah perjalanan, sopir ambulans tewas dengan bentuk bodi dari APV tersebut hancur lebur.
Tepatnya ketika melaju di jalan raya desa Sejati, Camplong, kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji pun menjelaskan kronologi kecelakaan maut tersebut.
Bermula saat ambulans berpelat B 2079 SFK dikemudikan Moh Jumali (49) asal Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan hendak membawa pasien dari Pamekasan menuju ke rumah sakit di Surabaya.
"Iya betul, pasien hendak dirujuk ke Surabaya. Di dalam ambulans itu ada empat penumpang," ujarnya, Selasa (28/10/25) menyitat Kompas.com.
Namun setibanya di TKP, ambulans berstiker PT Insan Madani itu mendadak melebar ke kanan masuk jalur lawan.
Baca Juga: Miris, Bodi Kiri Ambulans Suzuki APV Bawa Pasien Patah Tulang Terparut di Aspal
Diduga kuat Jumali sopir ambulans mengantuk.
Nahas, dari arah sebaliknya melintas truk tangki air bersih asal Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan yang hendak mengirim air ke wilayah Kabupaten Pamekasan.
Truk tangki berpelat L 8454 VE yang dikemudikan oleh Zaironi (44) warga Kecamatan Pademawu, Pamekasan itu akhirnya ditabrak oleh ambulans dari arah depan.
"Lalu mobil ambulans itu terlempar ke utara hingga menabrak sebuah warung yang ada di tepi jalan," katanya.
Akibat kejadian tersebut, pengemudi ambulans meninggal dunia.
Sementara itu, pasien serta penumpang di dalam ambulans itu mengalami luka-luka dan pengemudi truk tangki selamat.
Masing-masing penumpang bernama Su'edi (53), Fadali (26), Kibtiyah (43), Ilham (15) asal Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan.
Baca Juga: Ambulans Suzuki APV Obrak-abrik Emperan Kios Pasar Bayat Klaten, Sopir Kaget Lihat Ini
"Selain itu warung yang ada di tepi jalan itu juga rusak parah dan kendaraan juga mengalami ringsek," katanya.
Polisi yang datang ke lokasi langsung mengevakuasi korban ke fasilitas kesehatan terdekat.
Petugas juga menderek kendaraan yang terlibat kecelakaan.
"Saat ini masih ditangani oleh petugas yang berwenang," ujarnya.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR