Untuk melengkapi rangkaian pengalaman edukatif, siswa dan pengajar SMK Angkasa 1 juga melaksanakan kunjungan industri ke pabrik perakitan truk dan bus Mercedes-Benz di Cikarang pada 23 Oktober 2025.
Pabrik ini merupakan fasilitas produksi strategis yang merakit berbagai varian truk Mercedes-Benz Axor dan sasis bus Mercedes-Benz OH 1626 L/S.
Didampingi oleh tim DCVI dan trainer dari PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI), para siswa memperoleh pemahaman mendalam mengenai proses manufaktur kendaraan niaga berstandar global.
Aditia Putro, HR Director DCVI, menegaskan pentingnya dukungan korporasi terhadap pendidikan vokasi.
"Kita ada di era penuh tantangan dimana terdapat 22 juta pemuda usia 15-18 tahun. Total angkatan kerja pada Februari 2025 mencapai 135 juta lebih, dan lulusan SMA/SMK mengisi 30% atau 45 juta orang. Melalui rangkaian kegiatan komprehensif ini, mulai dari kunjungan industri hingga pelatihan langsung, kami bertekad memberikan pengalaman nyata kepada generasi muda yang kelak akan masuk ke industri kami," ujar Aditia dalam keterangan resminya, Senin (27/10/2025).
"Untuk berbagi kebutuhan akan kemampuan dan sikap yang diperlukan di industri kendaraan niaga. Ini sekaligus membuktikan komitmen DCVI untuk terus berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia dan memperkuat ekosistem industri kendaraan komersial di Indonesia," lanjutnya.
Sebagai puncak rangkaian program, DCVI menggelar workshop dan pelatihan teknis langsung kepada seluruh siswa jurusan TKR SMK Angkasa 1 Halim pada Senin, 27 Oktober 2025.
Tim training DCVI memberikan pembekalan praktis kepada guru dan siswa serta pengoperasian dan pemanfaatan mesin bus Mercedes-Benz OF 917 yang telah didonasikan.
Dalam sesi pelatihan teknis, Aris Sugiarto, Fleet & Driver Training DCVI, menekankan pentingnya pendidikan awal di masa SMK bagi para siswa.
Baca Juga: Ada Kesepakatan Dagang IEU CEPA, Harga Mobil Mercedes-Benz Jadi Lebih Murah?
“Belajar dan bekerja di dunia otomotif berarti kalian akan kontrak seumur hidup untuk terus belajar, karena teknologi otomotif terus berkembang pesat, bahkan untuk kami di bus dan truk Mercedes-Benz," papar Aris.
"Basic mesin merupakan hal yang sangat penting. Tiap masalah pasti kembalinya ke dasar. Walaupun nantinya kalian sudah bertahun-tahun berpengalaman di industri, namun ujung-ujungnya akan tetap kembali ke pengetahuan dasar. Karena itu kami disini berusaha untuk memberikan pengaplikasian ilmu tersebut secara langsung," tambahnya.
Dymas Dwi Ananda, Kepala Sekolah SMK Angkasa 1, pun menyatakan ungkapan terima kasihnya di akhir rangkaian kegiatan.
"Rangkaian kegiatan ini tidak sekedar memberikan kami fasilitas belajar, tetapi juga menunjukkan sinergi erat antara industri dan pendidikan vokasi," papar Dymas.
"Ini merupakan langkah awal siswa-siswa kami untuk belajar mengoperasikan dan merawat mesin sesuai standar industri, dan membuat sekolah kami lebih kontekstual lagi pada perkembangan industri," tutupnya.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR