Bentuk grip gas, setang yang minimalis hingga tuas rem juga presneling dibuat penuh estetika.
Baca Juga: Kontes CustoMAXI Yamaha Jabodetabek 2025 Menurut Juri Unik dan Menarik, Ini Daftar Pemenangnya
Oiya, produk awal ini pengembangannya menggunakan DKW RT125 sebagai benchmark. Makanya secara desain mirip dan kapasitas mesinnya pun tak beda jauh.
Tapi tetap ada yang berbeda, pada mesin 123 cc-nya, pada Yamaha YA-1 ada inovasi primary kick starter. Motor bisa distarter tanpa harus pindah gigi ke netral terlebih dahulu.
Beda dengan kebanyakan motor di era itu yang harus pindah ke netral untuk bisa distarter.
Selain itu, transmisi manualnya juga sudah 4 speed, nafas lebih panjang top speednya bisa menyentuh 76 km/jam.
Mesin 1 silinder 2-tak dengan pendingin udara ini powernya hanya 5 hp dan torsi maksimalnya mencapai 9,4 Nm. Kecil ya hehe.
Meski kecil, motor ini secara performa di zamannya tidak bisa dianggap remeh. Setelah rilis di pasaran, langsung podium balap Mount Fuji Ascent Race pada tahun 1955.
Yamaha YA-1 juga mendominasi Asama Highlands Race di kelas Ultra-Light Class di Asama Highlands Race yang pertama.
| Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR