GridOto.com- Banyak pengguna mobil listrik masih bertanya-tanya apakah satu charger bisa digunakan untuk semua merek kendaraan.
Menurut Jawad Al Aziz, teknisi master EV di Hyundai Fatmawati, tidak semua mobil listrik bisa diisi di sembarang stasiun pengisian karena perbedaan standar dan kebijakan produsen.
“Colokan atau konektor pengisian tiap mobil beda-beda, jadi enggak semuanya bisa langsung cocok,” jelas Jawad.
Ia menambahkan bahwa kesesuaian antara mobil dan SPKLU sangat bergantung pada dukungan sistem kendaraan dan perangkat pengisian dayanya.
“Makanya penting banget buat tahu tipe konektor dan daya maksimal yang didukung mobil sebelum ngecas di luar diler,” lanjutnya.
Baca juga: Ini Alasan Fast Charging, Bikin Performa Baterai Mobil Listrik Menurun - Gridoto -
Perbedaan paling umum terlihat pada jenis konektor yang digunakan untuk mengalirkan daya listrik ke baterai.
Standar CCS2 (Combo Charging System) menjadi yang paling populer di Indonesia karena mendukung pengisian daya AC maupun DC dengan satu konektor yang fleksibel.
Sementara itu, CHAdeMO merupakan standar lama yang masih digunakan pada beberapa mobil listrik seperti Nissan Leaf.
Beberapa pabrikan juga menerapkan kebijakan eksklusif untuk penggunaan SPKLU miliknya.
Contohnya, SPKLU milik Hyundai hanya bisa digunakan untuk mobil merek Hyundai saja.
Baca juga: Ternyata Ini Perbedaan Cara Merawat Mobil Hybrid dengan Mobil Listrik - Gridoto -
Di sisi lain, beberapa merek seperti BYD justru membuka akses SPKLU di diler mereka untuk semua jenis mobil listrik tanpa batasan merek.
Kebijakan ini dianggap membantu mempercepat pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Agar tidak salah isi, pemilik kendaraan disarankan untuk selalu memeriksa jenis konektor dan daya yang didukung mobilnya sebelum mengisi.
Dengan begitu, proses pengisian daya akan lebih aman, efisien, dan tidak merusak sistem baterai.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR