Berdasarkan keterangan warga, mobil itu terparkir di samping rumah pengasuh ponpes saat musala ambruk.
Sementara keterangan Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, mengonfirmasi situasi tersebut, namun menekankan bahwa fokus utama mereka adalah evakuasi korban manusia.
"Untuk evakuasi mobil, kami fokus di evakuasi dari korban-korban ataupun manusianya," ujar Nanang, (5/10).
Material-material runtuhan bangunan yang telah diangkat kemudian dibawa dengan truk menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Sidoarjo secara terpisah untuk proses penyelidikan.
Terkait mobil sedan yang dievakuasi, (4/10/25) siang, sedan tersebut terlihat diangkut sebuah truk, namun belum diketahui tujuan pembuangannya.
Baca Juga: Terbongkar Modus Duet Santri Palsu Gelapkan Vario, Sebulan Main Peran di Ponpes
Dikonfirmasi, Kepala TPA Griyo Mulyo Jabon Sidoarjo, Hajid Arif Hidayat, membenarkan adanya satu mobil ringsek yang dievakuasi dari runtuhan musala Ponpes Al Khoziny.
"Iya (ada mobil yang dievakuasi), yang bawa truk dari Dinas PU dan langsung ke daleme (rumahnya) Pak Kiai, katanya langsung dikawal santri-santrinya," kata Hajid, (5/10/25) dikutip dari Kompas.com.
Saat ditanya mengenai kepemilikan mobil, Hajid mengaku tidak mengetahui pasti, karena sedan tersebut tidak dibawa ke TPU Jabon melainkan dikembalikan ke area Ponpes
Diketahui bangunan yang berfungsi sebagai musala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny ambruk dan menimpa para santri saat mereka sedang melaksanakan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, (29/9/25).
Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan musala adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
Hingga kini, jumlah korban runtuhan mushala Al Khoziny tercatat sebanyak 143 orang.
Dari jumlah tersebut, 104 orang berhasil selamat, sementara 39 orang dinyatakan meninggal dunia, dua di antaranya dalam kondisi body part.
Proses evakuasi dan penyelidikan masih terus dilakukan oleh pihak berwenang.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR