GridOto.com - Belum banyak yang tahu kalau v-belt kevlar dirancang untuk motor balap.
Seperti v-belt Aramid besutan SSS yang sering ditemukan di pasaran.
"V-belt SSS tipe Aramid ini sanggup untuk dipakai balap motor matic kelas FFA 200 CC ke atas," buka Hanky Kurniawan selaku Marketing Manager PT Trivera Jaya, Distributor SSS di Indonesia kepada GridOto.
Sebenarnya v-belt kevlar besutan SSS sudah menggunakan karet Ethylene Prophylene Diane Monomer (EPDM).
"Namun pada benang dan jacket beltnya ada campuran Aramid atau kevlar," jelas Hanky.
"Tujuannya untuk reinforce (menguatkan) v-belt agar lebih kuat dan meningkatkan performa," tambahnya saat dihubungi beberapa waktu yang lalu (08/20).
Baca Juga: SKF Akan Luncurkan V-belt Motor Matic yang Diklaim Jauh Lebih Awet
Dengan kata lain, v-belt kevlar dirancang untuk motor balap dengan torsi mesin yang lebih besar dari motor standar.
"V-belt Kevlar Aramid ini lebih kuat menahan torsi besar," sahut Zaenal dari Tim Promosi PT Surya Tri Tunggal, Importir RK Chain, rantai dan v-belt SSS.
"Makanya bisa dipakai di balap motor drag kelas FFA," tambahnya.
Selain SSS, Proper Racing Line juga menawarkan v-belt Kevlar.
Namun bahan utama v-belt yang dikelir warna hitam dan ungu ini masih menggunakan Chloroprene Rubber atau CR.
Bahan ini umumnya digunakan pada v-belt original atau bawaan motor.
"Tapi diperkuat dengan serat Kevlar Aramid yang dilapisi kain untuk melindungi gigi bawah," sahut Genzo selaku Manager Operasional Proper Racing Line Indonesia.
"Kelebihannya lapisan tersebut dapat mencegah slip saat v-belt bekerja, v-belt Kevlar ini juga punya usia pakai yang lebih panjang," jelasnya melalui postingan Instagram @properracingline.id.
Baca Juga: Bikin Motor Matik Makin Nendang, Ini Cara Kerja V-belt Kevlar
Lantas apakah v-belt Kevlar ini bisa dipergunakan buat motor harian ?
"Sebenarnya kalau untuk harian pakai yang EPDM saja sudah cukup," ujar Zainal.
"Terkadang culture di Indonesia banyak yang sering modifikasi mesin buat menambah torsi dan bawa beban berat sehingga lebih direkomendasikan tipe Kevlar Aramid," tambahnya.
Menurut Zaenal, meskipun terdapat campuran Kevlar tidak membuat usianya lebih panjang dari v-belt yang terbuat dari EPDM.
"Umur pakai Aramid tidak selalu lebih lama (dari v-belt EPDM) karena biasanya digunakan di mesin yang sering digeber atau keperluan kompetisi (balap)," ungkap Zainal.
"Tetapi lebih stabil performanya sampai akhir umur pakainya." tuturnya.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR