"Tapi kalau teknologi IoT-nya tidak terlalu tinggi, harga kendaraannya relatif lebih murah, mungkin nilai insentifnya bisa di bawah Rp 7 juta atau Rp 5 juta," ucap Budi.
Hingga kini, program subsidi motor listrik yang digadang-gadang kembali bergulir sejak Agustus 2025 masih belum menunjukkan kejelasan.
Padahal, insentif ini sudah lama dinantikan konsumen maupun industri sebagai dorongan penting dalam memperluas ekosistem kendaraan listrik roda dua.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, memastikan pemerintah tetap menargetkan kebijakan subsidi bisa dirilis pada tahun ini.
"Mudah-mudahan sama (skema insentif), harusnya tahun ini bisa dikeluarkan," ujar Faisol di ajang IMOS 2025 di ICE BS, Tangerang (24/9/25).
Artinya, meski pola skema diprediksi berubah, baik dari sisi nominal maupun teknis implementasi, industri dan masyarakat masih menunggu kepastian dari pemerintah sebelum akhir tahun.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR