Gridoto.com - Tahun ini industri otomotif ikut tertekan dengan menurunnya daya beli masyarakat di dalam negeri.
Jika dilihat dari data yang dikeluarkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor baru terlihat menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Seperti untuk periode Januari-Agustus 2025, AISI mencatat penjualan motor nasional tembus 4,26 juta unit.
Angka segitu terlihat turun 1,7% jika dibandingkan dengan data periode penjualan yang sama di tahun 2024, dimana saat itu terjual motor sebanyak 4,34 juta unit.
Octavianus Dwi Putro selaku Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) menyebut, penjualan motor Honda ikut terdampak dari menurunnya daya beli masyarakat.
Baca Juga: Tiga Alasan RoadSync Honda ADV 160 Terbaru Enggak Bisa Dipasang ke ADV Lama
"Kalau melihat hasil penjualan kita, ada koreksi sedikit," buka Octa.
"Sedikit itu which is single digit ya," ujarnya saat ditemui di booth Honda pada gelaran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025.
Meski begitu, Octa masih yakin bisa memperbaiki rapor penjualan di kuartal terakhir tahun 2025 ini.
Apalagi, ada beberapa gebrakan yang dilakukan pemerintah yang bisa membantu pertumbuhan industri otomotif.
"Kami berharap di sisa kuartal terakhir, dengan gebrakannya pemerintah sekarang, harapannya bisa memperbaiki daya beli," ungkap Octa.
Baca Juga: Jangan Tertukar! Ini Bedanya New Honda ADV 160 Varian CBS, ABS dan RoadSync
Menurut Octa, beberapa insentif yang digelontorkan pemerintah baru-baru ini bisa meningkatkan daya beli dan menggerakan roda ekonomi.
"Dengan stimulus 8+4+5, kemudian gelontoran Rp 200 triliun dari Kementerian Keuangan, harapannya akan menggerakan market hingga ke level bawah.
Meski begitu, Octa juta tidak memasang target terlalu muluk untuk pertumbuhan di kuartal terakhir 2025 ini.
Octa berharap setidaknya bisa mencapai penjualan yang sama dengan tahun 2024 lalu.
"Harapan kami (setidaknya penjualan) bisa at least sama dengan tahun lalu," tutupnya.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR