GridOto.com - Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menilai situasi politik dan kerusuhan yang sempat terjadi belakangan ini belum memberikan dampak signifikan terhadap penjualan motor nasional.
Ketua Umum AISI, Johannes Loman mengatakan masih terlalu dini untuk mengaitkan dinamika politik dengan pergerakan pasar roda dua.
“Saya kira terlalu awal kalau bicara itu, ya. Dan saya kira pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup positif,” ujarnya di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Hingga Agustus 2025, distribusi domestik motor yang diisi merek Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS tercatat 4.269.718 unit.
Jumlah tersebut turun sekitar 1,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 4.343.781 unit.
Secara bulanan, penjualan di Agustus berada di angka 578.041 unit, lebih rendah sekitar 1,53 persen dibanding Juli yang mencapai 587.048 unit.
Meski ada penurunan tipis, AISI masih optimistis pasar nasional bisa bertahan di level sama dengan tahun lalu.
“Sampai dengan bulan Agustus 2025, penjualan sepeda motor nasional telah mencapai sekitar 4,3 juta unit. Angka ini kurang lebih sama dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu,” kata Loman.
Ia menambahkan, kondisi ekonomi dalam negeri, terutama daya beli petani, saat ini cukup baik.
Baca Juga: Ini Faktor yang Bikin AHM Yakin Industri Motor Tetap Tahan Banting
“Dengan angka 5 persen ini menurut saya tidak jelek, dan saya kira saat ini juga petani-petani itu mempunyai daya beli yang bagus,” jelasnya.
AISI tetap menargetkan distribusi domestik sepanjang 2025 di kisaran 6,4-6,7 juta unit.
Sebagai perbandingan, sepanjang 2024 penjualan motor baru di Indonesia mencapai 6.333.310 unit.
“Target ini tentu menjadi tantangan besar di tengah kondisi ekonomi yang penuh dinamika. Namun dengan kerja sama seluruh pihak, kami optimis target ini bisa dicapai,” pungkas Loman.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR