Sebab, botol kemasan bekas oli beda dari olinya sendiri. Oli bekas sudah ada industrinya, ada pihak yang mengumpulkan. Tetapi botol bekasnya belum. Perlu diperhatikan, sejauh mana botol-botol plastik itu diolah atau di-recyle.
Lalu mengapa Pertamina Lubricants mau repot-repot memikirkan recycle botol oli bekas?
"Sekarang ini kita ingin berkontribusi terhadap lingkungan dengan cara coba memastikan teknologi dan perizinan bisa mewujudkannya. Kalau sudah clear, kita bikin pilot project," tutur pria yang berkuliah S2 di Belanda ini.
Bengkel-bengkel rekanan mengumpulkan botol bekas dan ada pihak ketiga yang mengolah material plastik jadi botol oli lagi.
Sebab kalau pakai kemasan recycle yang asal-usulnya dari aneka plastik, akan selalu membutuhkan plastik baru lagi.
Logikanya, kalau setahun memproduksi 500 kiloliter dan semuanya anggap saja pakai kemasan plastik, ketika pasar tahun berikutnya naik 10 persen, maka perlu kemasan plastik baru sebesar 10 persen.
Dengan terwujudnya botol plastik oli recycle, hal ini mendorong pada kondisi yang ramah lingkungan dibandingkan tidak sama sekali.
"Arahnya ke sustainability. Kenapa? Karena kita punya tanggung jawab terhadap lingkungan. Setiap tahun kita sudah terbit sustainability report. Karena kita bertanggung jawab terhadap stakeholder"
"Kalau emisi kan biasanya dari production unit. Penggunaan air kita ukur, penggunaan limbah, konsumsi listrik, energi keluar. Termasuk perjalanan dinas kita ukur, emisi karbon kita ukur berapa sering kita pergi pakai pesawat"
"Salah satu pengukuran yang kita lihat feasible buat kita, kuantifikasi tapi saat ini belum secanggih itu pengukurannya, ya kemasan ini," paparnya.
Sementara itu di market, langkah ini sifatnya encourage. Seperti memberi insentif ke bengkel dan ketika mereka melakukan pembelian oli kembali, bisa mendapat diskon. Plastik bekasnya bisa dikirim ke suplier.
"Jadi circular economy. Plastik yang dipakai itu-itu saja sebenarnya. Kita harus bisa jamin tak ada plastik baru yang bertambah"
"Bukan berarti kita mau menggaet semua, semua kita urusin, bukan. Tapi bisa enggak ya kita berkontribusi lebih untuk lingkungan. Jualan mereka sudah baik, kita coba ide untuk waste management kayak apa. Saya pikir ini bukan cuma mulia tapi bisa jadi breaktrough. Karena ini langkah yang masih sedikit dipandang," pungkasnya.
Ya, semoga segera terealisasi.
| Editor | : | Iday |
KOMENTAR