GridOto.com - Sedan ini identik dengan pejabat tinggi zaman Orde Baru alias Orba.
Maklum Volvo itu sering menjadi mobil dinas para menteri Kabinet Pembangunan yang daripada namanya dipimpin oleh Presiden Soeharto.
Kalau Volvo 850 yang masuk ke Indonesia pada Juli 1995, sebenarnya pada waktu itu bisa dibilang mobil buat anak muda.
Makanya pas rilis di sini sedan ini hadir dengan kelir kuning dan ungu yang dianggap gaul waktu itu.
Namun, ya imej mobil bapak-bapak pejabat enggak bisa hilang dari merek ini.
Baca Juga: Hadir di GIIAS 2025, Intip Harga Volvo XC60, EX40 Hingga XC90 Hybrid
Apalagi bentuk bodi serba kotak yang menjadi ciri khasnya masih hadir di model ini.
Volvo 850 merupakan mobil penggerak roda depan pertama dari pabrikan asal swedia yang dijual di Indonesia.
Saat pertama kali dijual di Tanah Air banderol Volvo 850 GLT itu Rp170.000.000 on-the road DKI Jakarta atau setara dengan Rp 1,5 miliar kalau pakai nilai uang saat ini.
Pada saat launching 850 di Istora Senayan, ada satu hal unik yang sampai sekarang belum pernah dilakukan lagi oleh APM di Indonesia.
Melakukan crash test di depan publik!
Baca Juga: Ini Dia Ubahan Volvo XC90 Facelift Dibandingkan Pendahulunya
Benar, Indomobil Group yang waktu itu dipimpin Soebronto Laras meminta prinsipal Volvo di Swedia untuk melakukan crash test terbuka di Indonesia.
"Kita hendak menanamkan citra tentang keamanannya. Untuk itu, kita sajikan acara test crash," kata Soebronto dalam wawancara dengan Tabloid Otomotif pada waktu itu.
Lobi keras Pak Bronto sukses, Volvo Swedia mengirimkan satu unit 850 terbaru dan dua unit 740 buat crash test.
Selain itu, juga dipinjami perangkat komputer yang mampu membaca hasil uji tabrak lengkap dengan robot yang dijalankan melalui perangkat remote control.
Plus hadirnya sejumlah teknisi bule dari pabrikan tersebut.
Baca Juga: Dengan Tenaga Listrik Saja, Volvo XC90 Bisa Menempuh Jarak Segini
Walau dapat sumbangan anggaran dari prinsipal, PT Central Sole Agency, perusahaan di bawah Indomobil Group yang melego Volvo di sini, juga mengeluarkan uang.
Kabarnya pada waktu itu dana yang dikucurkan APM ini sekitar Rp 200 juta.
Kalau dengan nilai uang sekarang, itu setara dengan Rp 1,8 miliar.
Jumlah yang sangat gede buat peluncuran mobil yang volume penjualannya di Indonesia tidak besar.
Siapa yang berani bikin acara seperti ini lagi?
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR