Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Jadi Prioritas Pemerintah 2026, Inilah Jalan Tol Tanggul Laut Bermatras Bambu

Irsyaad W - Senin, 25 Agustus 2025 | 08:51 WIB
Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Kaligawe-Sayung) menggunakan 10 juta batang bambu sebagai matras di atas laut
Dok. BBPJN Jateng-DIY
Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Kaligawe-Sayung) menggunakan 10 juta batang bambu sebagai matras di atas laut

GridOto.com - Tilik proyek ke pembangunan jalan tol tanggul laut yang memakai matras bambu.

Proyek tol ini menjadi prioritas pemerintah tahun 2026, sekaligus salah satu proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Hal ini tercantum dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2026.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum (PU), secara keseluruhan, Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,40 kilometer yang dibangun dalam 2 seksi.

Seksi 1 untuk Ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,39 kilometer merupakan porsi pemerintah dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,01 kilometer merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium serta Konsultan Perencana Maratama-Studi Teknik (KSO) dengan Konsultan Supervisi PT Virama Karya. Nilai investasinya mencapai Rp 5,934 triliun.

Adapun Tol Semarang-Demak Seksi 2 sudah diresmikan oleh Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo pada tahun 2023.

Baca Juga: Jadi Tameng Laut Pakai Alas Bambu, Begini Update Proyek Tol Semarang-Demak Seksi 1

Konstruksi fisik tol Semarang-Demak Seksi 2 sebentar lagi selesai, dengan progres 98 persen.
Tribunjateng.com
Konstruksi fisik tol Semarang-Demak Seksi 2 sebentar lagi selesai, dengan progres 98 persen.

Jalan bebas hambatan ini diharapkan bisa mengurai kemacetan jalur pantai utara (pantura), sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi.

Di samping itu, dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut tersebut, diharapkan permasalahan banjir rob di Semarang timur khususnya Kaligawe-Sayung dapat teratasi.

Pembangunan Tol Semarang-Demak yang berfungsi sekaligus sebagai tanggul laut menggunakan teknologi matras bambu, cerucuk bambu, dan Prefabricated Vertical Drain (PVD).

"Terkait dengan matras bambu merupakan hal pertama yang digunakan di Indonesia dan sebagai salah satu material konstruksi yang kita gunakan untuk membangun jalan tol di atas laut sekaligus berfungsi sebagai tanggul laut," ujar Rachman Arief Dienaputra pada tahun 2024 yang saat itu masih menjabat Direktur Jenderal Bina Marga menukil Kompas.com.

Ia menjelaskan, untuk keamanan penggunaan matras bambu di Tol Semarang-Demak telah dilakukan pengujian oleh Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung dari Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya.

"Kita lakukan dua jenis uji yang pertama adalah uji tarik dan kedua adalah uji lentur. Uji tarik dan uji lentur sistem Matras Bambu tersebut dilakukan untuk menjamin kehandalan matras bambu yang akan digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar di lokasi konstruksi," terangnya.

Kemudian yang dilakukan berikutnya adalah melakukan stabilitas timbunan dengan matras dan cerucuk bambu untuk menjaga kestabilan timbunan di atas tanah lunak.

Baca Juga: Tilik Proyek, Begini Kabar Terbaru Pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi

Presiden Jokowi saat meresmikan Tol Semarang-Demak di Gerbang Tol Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (25/02/2023).
jatengprov.go.id
Presiden Jokowi saat meresmikan Tol Semarang-Demak di Gerbang Tol Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (25/02/2023).

Lebih lanjut, Rachman Arief mengatakan, manfaat yang didapatkan dari penggunaan matras dan cerucuk bambu, adalah untuk menjaga penurunan, sehingga tidak melewati batas tengah timbunan kemudian mendistribusikan beban timbunan secara merata serta mengurangi perbedaan penurunan akibat perbedaan kekakuan.

Selain itu, matras bambu dapat memberikan daya apung dan cerucuk bambu dapat meningkatkan daya dukung lekat (friction).

"Ini adalah hal yang luar biasa, seringkali orang ragu terkait dengan kekuatan bambu, tapi ini sudah dilakukan uji lentur, uji tekan sehingga penggunaan matras bambu aman dilakukan untuk konstruksi ini," tandasnya.

Menurut dia, proyek Tol Semarang-Demak sampai dengan saat ini telah menggunakan hampir 6 juta batang bambu yang didatangkan dari beberapa daerah di sekitar proyek yang diyakini dapat memberikan dampak positif bagi kegiatan ekonomi di wilayah proyek.

"Kemudian yang ingin saya jelaskan lagi adalah terkait dengan apa yang kita dapatkan dari penggunaan matras dan cerucuk bambu yaitu efisiensi biaya konstruksi yang dihasilkan 30-40 persen apabila dibandingkan dengan metode lain seperti vibro stone column dan deep soil mixing," bebernya.

Dirjen Bina Marga itu berharap pembangunan Tol Semarang-Demak nantinya dapat mengatasi permasalahan banjir di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

"Walaupun saat ini pada pembangunannya terjadi kemacetan yang luar biasa, tetapi kami berharap segera setelah selesai proyek ini kemacetan tersebut beserta banjir rob yang terjadi bisa teratasi," pungkasnya.

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa