“Ini kan udah dibayar. Setiap bulan udah dibayar.” ucap korban dalam video itu.
Walhasil karena merasa ini tidak benar, korban kemudian mengajak oknum DC agar menyelesaikan kasus ini ke pihak kepolisian.
Pihak Debt Collector dan korban kemudian sepakat datangi Polsek Wilangan.
Hingga akhirnya Ketika di Polsek Wilangan itu korban sempat meminta bantuan saudaranya anggota TNI di Madiun.
Sesampainya saudara korban anggota TNI di Polsek Wilangan, korbanpun dilepas oleh pihak kepolisian.
Namun anehnya menurut korban berdasarkan video yang diunggah, nampak oknum DC dan Pihak Polsek Wilangan mesrah bercanda gurau.
Hal ini menimbulkan kecurigaan korban terkait kasus upaya perampasan mobil ini.
“Masak iya polisi sama Leasing gitu,” ucap korban.
Terakhir dalam caption videonya, korban mengingatkan untuk berhati-hati karena praktik yang dilakukan DC ini patut diduga adalah modus kejahatan.
Baca Juga: Debt Collector Ngelunjak, Ngaku-ngaku Polisi Sering Rampas Mobil dan Motor
“Saya juga berharap gerombolan dalam video itu diamankan,” tulis korban dalam akun sosial media Tiktoknya.
Sementara itu usai video itu viral warganet menggruduk akun sosmed Polsek Wilangan Nganjuk.
Mereka menuntut agar Polsek Wilangan memberikan klarifikasi terkait video itu.
“Tandai Polsek Wilangan,”
“Berarti mereka sudah kerja sama dengan oknum,” tulis komentar warganet.
Laporin polisi itu ke Propam,”
“Proses secara hukum ini sudah kriminal,”.
Belakangan ini, pengunggah meminta maaf di akun TikToknya. Dia menyebet tak bermaksud menyudutkan pihak kepolisian.
Ia hanya ingin agar Polsek Wilangan bertindak tegas. Karena oknum debt collector sudah membentak, mengambil paksa mobil, dan membuatnya tak nyaman saat liburan.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR