Andree kemudian berupaya mencari keberadaan pelaku, namun gagal setelah AWP diduga melarikan diri ke Jawa Tengah.
"Dia bilangnya pergi ke luar kota, ke Jawa Tengah," kata Andree.
Kecurigaan Andree semakin menguat setelah bengkel Vespa milik AWP mendadak tutup pada Maret 2025.
Ia kemudian menggali informasi dari sesama komunitas Vespa dan menemukan fakta, AWP diduga menipu puluhan orang lainnya.
Modus penipuan yang digunakan pelaku tidak hanya terbatas pada jual beli Vespa, tetapi juga servis, restorasi, serta penjualan suku cadang dan aksesori.
Baca Juga: Ngagetin Pemilik Motor Ganti Kopling di Bengkel Ini Malah Dipatok Rp 1.5 Juta, Ini Kata Polisi
"Jadi modusnya itu, ada jual beli, servis, restorasi, sama investasi spare part," tutur Andree yang merupakan warga Jatibening, Pondok Gede.
Bahkan, beberapa unit Vespa milik pelanggan yang dititipkan ke bengkel diduga dijual oleh pelaku.
Setelah berbulan-bulan melakukan pencarian, Andree akhirnya berhasil menemukan AWP di kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada 29 Juni 2025.
Dalam pertemuan tersebut, pelaku berdalih tak bisa mengembalikan uang korban karena mengalami kesulitan ekonomi.
Pelaku juga disebut mengakui kesalahannya yang membuat puluhan korban menelan kerugian miliaran rupiah.
"Dia mengaku salah, bahkan dia ngaku siap dipenjara," ucap Andree.
Meski demikian, Andree menuntut pertanggungjawaban yang lebih konkret.
Baca Juga: Wajib Curiga, Ini Modus Tipu-tipu Jual Beli Motor Bekas Berdasarkan Pengalaman Showroom
Saat itu, AWP mengaku berencana menjual ruko bengkel miliknya yang terdiri dari dua lantai senilai Rp 1,7 miliar.
Namun setelah ditelusuri, diketahui bahwa sertifikat hak milik (SHM) ruko tersebut telah diagunkan ke bank dengan nilai pinjaman Rp 1,2 miliar.
Merasa tidak mendapat kejelasan, Andree dan belasan korban lainnya akhirnya melaporkan AWP ke Polres Metro Bekasi Kota.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR