GridOto.com - Salah satu jalan di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur mirip Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang.
Lantaran akses jalan yang masih dilalui warga tersebut jadi gunung sampah menjijikan.
Video penampakan di lokasi diunggah akun Instagram @infopenggilingan.
Dalam video yang beredar, terlihat jalan akses warga tertutup sampah yang meluber dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
"Kondisi ini telah berlangsung selama beberapa minggu terakhir dan belum ada penanganan serius. Sampah yang menumpuk menyebabkan sebagian jalan tertutup dan mengganggu aktivitas warga sekitar," tulis keterangan video yang diunggah @infopenggilingan.
Kemudian, melansir Kompas.com berdasar pengamatan di lokasi, (1/8/25) kemarin, tumpukan sampah yang sebelumnya menutup jalan mulai diangkut menggunakan truk dan alat berat.
Sejumlah truk sampah tampak terparkir dan menunggu giliran untuk mengangkut sampah di ujung jalan.
Baca Juga: Salut, Warga Bengkulu Ini Sulap Sampah Jadi BBM Setara Solar dan Pertamax
Jalan yang sebelumnya tertutup sepenuhnya kini mulai terbuka sebagian, dengan lebar sekitar dua hingga empat meter.
Kendaraan roda dua dan roda empat sudah bisa melintas secara bergantian.
Namun, kondisi jalan masih dipenuhi sisa-sia sampah dan belum sepenuhnya bersih seperti sedia kala.
Sedangkan, ketinggian tumpukan sampah di lokasi diperkirakan mencapai satu meter.
Mayoritas sampah yang dibuang di TPS tersebut berupa plastik, daun, dan sisa sayuran.
Kondisi ini menyebabkan aroma menyengat di sekitar lokasi. Bau tersebut diperparah oleh kondisi sampah yang basah akibat tercampur air di sekitar lokasi TPS Penggilingan.
Bayu (30), warga sekitar, mengatakan, kondisi ini sudah terjadi dalam tiga minggu terakhir.
Baca Juga: Inilah Petasol, BBM Setara Solar Berasal Dari Olahan Sampah Plastik di Banjarnegara
Penumpukan sampah terjadi karena banyak warga dari luar wilayah yang membuang sampah di TPS tersebut.
"Kira-kira dua sampai tiga mingguan lah. TPS enggak dijaga setiap malam, nah itu banyak yang buang ke sini di luar wilayah, kebanyakan pedagang, jadi ya membludak," ujar Bayu saat ditemui, (1/8/25) menukil Kompas.com.
Imron (41), warga lainnya, mengatakan, penutupan jalan akibat sampah menyebabkan kemacetan parah.
"Sudah tiga mingguan ini, ganggu banget sih, karena macet parah. Sekarang sudah agak terbuka, lebih mendingan dibanding kemarin," kata Imron.
Kondisi tumpukan sampah itu diduga
akibat antrean panjang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, Kota Bekasi.
"Sempat terkendala dengan proses pembuangan di Bantargebang, cuma saat ini di Bantargebang ada antrean panjang jadi memang kurang maksimal," ujar Deru Aulia, Pengawas Lingkungan Hidup Satuan Pelaksana Kecamatan Cakung, (1/8/25).
Baca Juga: Gak Peduli Harga Naik atau Langka, Warga Desa Ini Ciptakan BBM Sendiri dari Sampah Plastik
Menurut Deru, selain terkendala proses pembuangan akhir, volume sampah harian yang masuk ke TPS Penggilingan juga sangat tinggi, melebihi kapasitas tempat, meskipun pengangkutan dilakukan setiap hari.
"Tapi dari Dinas Lingkungan Hidup terus memaksimalkan kendaraan yang tersedia untuk pengangkutan. Hari ini kami juga meminta bantuan truk dari wilayah lain,” ujarnya.
Ia menambahkan, upaya pengangkutan secara masif telah dilakukan sejak pagi hari untuk mengurai tumpukan sampah dan membuka kembali akses jalan yang sempat tertutup.
"Kurang lebih dua mingguan menumpuk. Mulai hari sampai ke depannya kita upayakan mengurai dan angkut ke Bantargebang," ungkap Deru.
Saat ini, prioritas utama petugas adalah membuka akses jalan yang tertutup oleh tumpukan sampah agar kendaraan bisa kembali melintas.
"Pengangkutan setiap hari, kalau saat sampah menutupi jalan kami prioritas sampah menutup, jadi akses bisa kebuka," ujar Deru.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR