"Sudah tiga mingguan ini, ganggu banget sih, karena macet parah. Sekarang sudah agak terbuka, lebih mendingan dibanding kemarin," kata Imron.
Kondisi tumpukan sampah itu diduga
akibat antrean panjang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, Kota Bekasi.
"Sempat terkendala dengan proses pembuangan di Bantargebang, cuma saat ini di Bantargebang ada antrean panjang jadi memang kurang maksimal," ujar Deru Aulia, Pengawas Lingkungan Hidup Satuan Pelaksana Kecamatan Cakung, (1/8/25).
Baca Juga: Gak Peduli Harga Naik atau Langka, Warga Desa Ini Ciptakan BBM Sendiri dari Sampah Plastik
Menurut Deru, selain terkendala proses pembuangan akhir, volume sampah harian yang masuk ke TPS Penggilingan juga sangat tinggi, melebihi kapasitas tempat, meskipun pengangkutan dilakukan setiap hari.
"Tapi dari Dinas Lingkungan Hidup terus memaksimalkan kendaraan yang tersedia untuk pengangkutan. Hari ini kami juga meminta bantuan truk dari wilayah lain,” ujarnya.
Ia menambahkan, upaya pengangkutan secara masif telah dilakukan sejak pagi hari untuk mengurai tumpukan sampah dan membuka kembali akses jalan yang sempat tertutup.
"Kurang lebih dua mingguan menumpuk. Mulai hari sampai ke depannya kita upayakan mengurai dan angkut ke Bantargebang," ungkap Deru.
Saat ini, prioritas utama petugas adalah membuka akses jalan yang tertutup oleh tumpukan sampah agar kendaraan bisa kembali melintas.
"Pengangkutan setiap hari, kalau saat sampah menutupi jalan kami prioritas sampah menutup, jadi akses bisa kebuka," ujar Deru.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR