Menurutnya, suku cadang Tiga Berlian juga didesain untuk pasar Indonesia.
Ia menambahkan, ada beberapa manfaat yang ditawarkan oleh suku cadang Tiga Berlian.
"Kami menggunakan referensi dan spesifikasi genuine parts yang melalui serangkain test baik durability, performa dan fit test sehingga telah sesuai dengan spesifikasi kendaraan Fuso," ucapnya.
"Keuntungan biaya perawatan, karena part ini didevlop secara lokal untuk market Indonesia sehingga ini bisa menekan cost dan memberikan biaya perawatan yang jauh lebih kompetitif dan life time penggunaan yang lebih panjang," sambungnya.
Tak hanya itu, ia menegaskan suku cadang Tiga Berlian memiliki varian yang dapat mengakomodir perbaikan ringan, sedang dan perbaikan berat.
Bahkan bagi konsumen yang hadir di GIIAS 2025 tidak perlu jauh-jauh beli sparepart cukup lewat online store saja nih.
Langkah ini memudahkan konsumen dalam mendapatkan suku cadang asli dengan lebih cepat, mudah, dan bergaransi resmi dari Dealer Mitsubishi Fuso.
Baca Juga: Gak Perlu Keluarin Uang Banyak, Mitsubishi Fuso eCanter Bisa Disewa
Hadirnya Fuso Spareparts Online Store adalah solusi bagi para pebisnis yang membutuhkan efisiensi waktu agar operasional bisnis tetap berjalan lancar.
Sekadar informasi, saat ini Tiga Berlian sudah memiliki jangkauan Spare Part dan Service Mitsubishi Fuso diseluruh Indonesia.
Salah satunya 226 dealer resmi, jaringan toko suku cadang sebanyak 7.000, Bengkel Siaga 24H di 19 lokasi, Part Depo 21 lokasi dan Mobile Workshop 139 unit.
Di GIIAS 2025, kehadiran Mitsubsihi Fuso sekaligus melakukan perayaan istimewa atas 55 tahun kontribusi dan komitmennya untuk mendukung pergerakan ekonomi dan pembangunan di Indonesia.
Melalui taglinenya “Andalan Bisnis Sejati” merefleksikan dedikasi panjang Mitsubishi Fuso dalam menyediakan produk tangguh dan layanan purna jual andal yang telah menjadi tulang punggung bagi para pengusaha di berbagai sektor, dan momen 55 tahun ini menjadi simbol perjalanan yang sarat akan inovasi dan kolaborasi erat dengan konsumen.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR