Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kisah Ramadhani dan Rico, Jadi Teknisi Serta Service Advisor Terbaik Honda di Indonesia

Naufal Shafly - Sabtu, 26 Juli 2025 | 14:10 WIB
Muhamad Ramadhani (kiri), dan Rico Hermawan (kanan) menjadi Teknisi dan Service Advisor terbaik Honda 2025.
Naufal/GridOto.com
Muhamad Ramadhani (kiri), dan Rico Hermawan (kanan) menjadi Teknisi dan Service Advisor terbaik Honda 2025.

GridOto.com - Sosok Muhammad Ramadhani dan Rico Hermawan adalah teknisi dan service advisor (SA) terbaik di bengkel AHASS seluruh Indonesia.

Dikatakan demikian, sebab keduanya baru saja memenangi kompetisi bertajuk Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2025.

Dalam kompetisi tersebut, lebih dari 7.500 teknisi, dan 2.500 SA dari total 3.700 jaringan dealer AHASS saling beradu skill.

Muhammad Ramadhani dari AHASS Trio Motor Perintis Banjarmasin, berhasil menjadi juara di kategori teknisi.

Sedangkan, Rico Hermawan dari AHASS Astra Motor Ampenan Mataram menjadi juara di kategori Service Advisor.

Usai dinobatkan sebagai pemenang, keduanya menceritakan pengalaman mereka berkompetisi di ajang Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2025.

Ujian Lebih Sulit dari Kenyataan di Lapangan

Ilustrasi pengujian teknisi di ajang Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2025.
Naufal/GridOto.com
Ilustrasi pengujian teknisi di ajang Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2025.

Menurut Rico, materi tes pada kategori SA jauh lebih sulit ketimbang apa yang terjadi di lapangan.

Ia bercerita, pada kompetisi tahun ini para SA mendapatkan test melakukan interview kepada penguji yang berperan sebagai customer.

Baca Juga: Ini Daftar Mekanik, Service Advisor, dan Bengkel AHASS Terbaik di Indonesia

Ilustrasi pengujian service advisor di ajang Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2025.
Naufal/GridOto.com
Ilustrasi pengujian service advisor di ajang Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2025.

"Jadi apapun yang juri-nya tanya, kita harus bisa menjawab. Problem utamanya karena kita tahu itu juri yang bertanya, jadi saat dia bertanya kita langsung tegang," paparnya, Jumat (25/7/2025).

Oleh sebab itu Rico mengaku lebih mudah menangani konsumen nyata di lapangan ketimbang dewan juri.

"Karena konsumen itu real keluhannya itu aja, enggak dibuat-buat. Kalau juri, awalnya dia nanya satu dulu, lalu setelah masalah itu sudah dikasih jawaban, nanya lagi yang satunya, dan itu harus kami selesaikan pertanyaannya dengan waktu selama 5 menit," paparnya.

Beda dari Rico, Ramadhani mengaku tes pada kategori teknisi kurang lebih sama seperti masalah yang sering ditemui sehari-hari pada motor konsumen.

Artinya, permasalahan pada motor yang dijadikan materi uji merupakan kasus yang sering ditemui saat dirinya sedang bekerja.

"Kalau di sini, keluhannya dibuat-buat. Tapi, itu realisasi berdasarkan hasil dari lapangan. Jadi sesuai," paparnya.

Ia pun menceritakan, hal paling sulit saat menjalankan kompetisi ini adalah tes troubleshooting.

"Karena kami dikasih menu dari awal motor mogok, jadi kami harus merangkai satu per satu sampai nanti ketemu akar masalahnya," ucap Ramadhani.

Curi Ilmu dari Juara Sebelumnya

Usai menang di tingkat nasional, nantinya keduanya akan mewakili Indonesia untuk berkompetisi ke level Asia-Oceania.

Baca Juga: Bisa Jadi Hotel Gratis, Wahana Buka Bale Santai Honda dan AHASS Siaga Buat Pemudik

Keduanya pun mengaku akan mempersiapkan kemampuan dan mental untuk terjun ke kompetisi tersebut.

Rico mengaku akan mencuri ilmu dari juara asal Indonesia sebelumnya, untuk memantapkan dirinya dalam kompetisi.

Ilustrasi uji troubleshooting di kategori teknisi pada ajang Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2025.
Naufal/GridOto.com
Ilustrasi uji troubleshooting di kategori teknisi pada ajang Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2025.

"Yang jelas saya akan meningkatkan kompetensi saya. Lalu saya akan banyak bertanya juga ke juara-juara sebelumnya," paparnya.

Sedangkan, Ramadhani mengatakan persiapan untuk berkompetisi di level Asia-Oceania adalah menguatkan mental.

Sebab, Ia merasa dirinya masih sering tidak percaya diri ketika mengerjakan materi uji.

"Saya akui mental saya masih kurang, masih sering enggak pede. Itu yang harus saya tingkatkan lagi," tukas Ramadhani.

Pindah Divisi

Usai berhasil menjadi pemenang di masing-masing kategori, uniknya keduanya mengaku ingin pindah divisi.

Rico ingin pindah ke TSD (Technical Service Division), dengan tujuan membagikan ilmu yang Ia punya ke junior-juniornya di Lombok.

Sedangkan, Ramadhani mengaku sudah bosan menjadi teknisi yang menangani masalah pada motor konsumen.

"Kalau bisa saya mau pindah divisi, soalnya sudah enggak suka lagi kotor-kotoran lagi," tutupnya.

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa