Langkah ini disebut untuk memastikan warga Malaysia bisa terus menerima subsidi bahan bakar, sekaligus untuk mengatasi kebocoran subsidi kepada kelompok-kelompok yang tidak berhak, termasuk warga negara asing.
Dimintai komentar terkait kebijakan pemerintah Malaysia tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan belum ada pembahasan di internal pemerintah terkait rencana menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Hal ini menyusul adanya rencana Malaysia menurunkan harga BBM subsidi RON 95 guna membantu mengurangi beban masyarakat di tengah meningkatnya biaya hidup.
Plt Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tri Winarno mengungkapkan, kebijakan subsidi bergantung pada situasi dan kondisi (sikon) suatu negara.
Saat ini belum ada pembahasan untuk menurunkan harga BBM subsidi di RI.
Baca Juga: Harga BBM RON 92 Kompak Naik per Juli 2025, Ini Daftar Lengkapnya
"Ya, lihat sikon (situasi dan kondisi). Belum ada pembahasan soal itu," ujarnya ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, (24/7/25) melansir Kompas.com.
Ia menuturkan, pemerintah saat ini tengah fokus untuk memperbaiki tata kelola penyaluran BBM subsidi agar lebih tepat sasaran.
Skema penyaluran subsidi BBM pun sedang disusun, termasuk dalam hal penyesuaian data oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terkait masyarakat yang berhak menerima subsidi BBM.
"Kan kalau subsidi kita memang ada kajian. Kalau subsidi kan kita lagi bergerak untuk tepat sasaran seperti apa, data-data BPS-nya seperti apa, jangan sampai juga nanti subsidi juga tidak tepat sasaran," jelas Tri.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR