Serat plastik dan selulosa dari puntung rokok menyebar dalam campuran tersebut, memberikan efek penguat fleksibilitas dan ketahanan terhadap retak.
Tim dari Laboratorium Teknik Bangunan di University of Granada menguji tiga campuran aspal yang mengandung 40 persen aspal daur ulang dan variasi rasio pelet, dibandingkan dengan aspal biasa tanpa campuran daur ulang.
Hasilnya mencengangkan: "Setiap campuran aspal yang mengandung filter rokok terbukti lebih tahan lama dibandingkan aspal konvensional," tulis para peneliti.
Selain itu, lilin dalam pelet membantu mengubah viskositas bitumen, sehingga proses produksi dapat dilakukan pada suhu yang lebih rendah.
Ini berarti penghematan energi dan pengurangan emisi polusi selama proses pengaspalan.
Penelitian ini membuka peluang besar untuk inovasi berkelanjutan di bidang konstruksi jalan.
Baca Juga: Dua Perpaduan Ini yang Bikin Ban Jadi Berisik saat Melaju di Aspal
Para peneliti menyimpulkan: "Secara keseluruhan, studi ini mengonfirmasi potensi penggunaan pelet serat daur ulang dari puntung rokok dalam campuran aspal daur ulang untuk meningkatkan ketahanan terhadap kelelahan material."
Langkah selanjutnya, menurut mereka, adalah meningkatkan efisiensi proses pembuatan pelet dan memperbanyak agen daur ulang dalam campuran.
Bahkan, menggabungkan bahan daur ulang lain bersama puntung rokok bisa menjadi strategi jitu untuk menciptakan aspal yang lebih kuat sekaligus lebih ramah lingkungan.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR