"Bapak 6C itu ajak saya tukeran tempat duduk karena dia berteman dengan bapak 7C," kata Tabita.
"Tetapi aku tolak karena aku mau duduk dekat jendela (kursi tipe C ada di aisle bus). Jadi, aku tetap duduk di tempat duduk awal 7D," lanjut dia.
Selama perjalanan, Tabita memang membawa laptop berukuran 15,6 inch berwarna abu-abu.
Ia menyimpan laptop tersebut di dalam tas yang selalu ia jaga.
Tabita bercerita, pada suatu kesempatan, pria yang duduk di kursi 7C sempat menawari dirinya untuk menaruh laptop di atas leg rest . Namun, dia tidak melakukannya.
Baca Juga: Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Batang Sebabkan 7 Orang Tewas, Ini Penyebab Kejadiannya
Tabita lebih memilih menaruh laptopnya di samping kanan dirinya. Ia yakin terus melakukannya hingga bus berhenti di tempat makan, sekitar pukul 02.00 WIB, (13/7/25).
"Pada saat servis makan, saya bawa turun laptop saya. Setelah itu saya naik lagi ke bus dan menaruh laptop seperti sebelumnya, di sebelah kanan saya," ucap mahasiswi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) ini.
"Enggak tahu kenapa setelah itu saya bisa tidur pules banget dalam perjalanan. Saya mulai terbangun ketika bus sudah sampai pool terakhir di Malang, dan orang-orang sudah banyak yang turun," lanjut dia.
Tabita bilang, sebenarnya dia mudah terbangun saat bus berhenti. Tetapi, dalam perjalanan dari tempat makan sampai Malang ia tertidur pulas.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR