Kalau bisa memilih maka Diggia ingin juga diikutkan dalam akademi, karena di sana ada dukungan lebih baik dari segi teknis maupun non teknis.
Minimal ada menu latihan yang lebih maksimal saat gabung dengan akademi, meskipun pada dasarnya Diggia tetap diajakin kok kalau ada kegiatan di VR46 Ranch.
Selain itu berdiri sendiri tanpa akademi lebih sulit dalam urusan kontrak dan apapun, karena dia harus mengurus sendiri bersama manajernya sendiri.
"Ya, tentu lebih sulit. Ketika kamu punya tim sekuat itu di belakangmu, dengan sumber daya besar, visibilitas, dan koneksi, banyak pintu yang terbuka. Aku harus membuka pintu-pintu itu sendiri, selangkah demi selangkah," sambungnya.
"Memang lebih berat, tapi justru karena itu aku lebih menghargainya. Karena semua yang sudah kucapai datang dari usahaku sendiri, dari keluargaku, dari orang-orang yang benar-benar mendukungku," jelasnya.
Meski demikian Diggia mengaku anggota tim VR46 tidak memperlakukannya berbeda, semua dukungan di garasi sama persis dan tidak ada diskriminasi apapun.
"Aku sangat senang. Pada akhirnya, meskipun aku bukan bagian dari akademi, mereka menyambutku dengan sangat baik. Aku punya hubungan yang bagus dengan Uccio, juga dengan seluruh tim," ungkap Diggia.
"Ini adalah struktur yang bekerja dengan sangat baik, penuh semangat. Aku bersemangat untuk menunjukkan bahwa aku bisa tampil baik, juga sebagai bagian dari grup ini," jelasnya.
Pembalap asal Italia ini juga senang dapat menimba ilmu langsung dari Valentino Rossi yang merupakan pembalap idolanya sejak kecil.
"Ya, tentu. Dia cukup terlibat. Dia memang tidak datang ke setiap balapan, tapi kalau datang, dia pasti berbicara dengan kami, memberi nasihat. Dia legenda, dan kehadirannya luar biasa. Meskipun aku bukan bagian dari Akademi, dia memperlakukanku seperti bagian dari tim," tegasnya.
| Editor | : | Panji Nugraha |
| Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR