GridOto.com - Tak seperti biasanya, kali ini GridOto mencoba nyetir truk di Isuzu Training Center, Harapan Indah, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/7/2025).
Ya, kali ini unit yang ditest menggunakan Isuzu GIGA FVM 245 dan GIGA GVR merupakan truk yang dimiliki Isuzu Indonesia.
Meski dites di area terbatas, tapi setidaknya kami bisa merasakan seperti apa mengendarai kendaraan yang punya blind spot sangat besar ini.
Bayangkan saja, dimensi panjangnya mencapai 12 meter.
GridOto pun mencoba melewati beberapa cone yang sudah disiapkan.
Dimana setiap cone itu ada berbentuk zig-zag, lurus dan berbelok.
Bahkan setiap cone tidak boleh jatuh atau tersenggol.
Dari sensasi berkendara, walaupun truk ini besar setir pun terasa sangat ringan saat bermanuver melewati beberapa kelokan cone.
Dari sisi pengereman, kami pun diajarkan menggunakan sistem engine brake, exhaust brake dan foot brake.
Bukan cuma itu Sob, dalam kesempatan itu ada edukasi terkait area blind spot yang menggunakan truk Isuzu GIGA GVR.
Blind spot adalah titik buta di mana pengemudi tidak bisa melihat suatu objek di titik tertentu meski sudah ada kaca spion.
Baca Juga: Isuzu Siapkan MU-X Anyar di GIIAS 2025, Fortuner dan Pajero Sport Wajib Waspada
Blind spot sangat tergantung dimensi kendaraan. Artinya semakin besar kendaraan semakin besar pula titik butanya. Karena itu blind spot paling besar ialah pada bus dan truk.
Di jalan raya pengemudi apalagi sepeda motor dianjurkan jaga jarak agar terlihat sopir truk.
Hal itu seperti disampaikan oleh Thomas Aquino Wijanarka, selaku Learning Center and Transformation Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI).
"Kendaraan yang terlibat kecelakaan atau yang mengakibatkan kematian sebetulnya bukan cuma datang dari truk, tapi dari orang-orang sekitarnya. Karena ada pergerakan truk membuat sepeda motor kesenggol dan jatuh," kata Thomas.
Menurutnya, setiap truk memiliki titik berat yang berbeda dengan kendaraan kecil.
"Semakin tinggi berat, ketika muatan terlalu tinggi itu gampang terguling, tidak dapat dikendalikan dan membuat kerusakan prasarana.
Hal senada juga disampaikan oleh, Communication Management Department Head Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Puti Annisa Moeloek.
Ia menyatakan, dari beberapa kasus kecelakaan yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa kemampuan berkendara pengemudi menjadi salah satu faktor yang musti diperhatikan.
Baca Juga: Masih Pakai Isuzu Panther, Ini Biaya Ganti Filter Oli Mesin Orisinal
Maka dari itu pengemudi harus memahami kendaraan apa yang sedang dikendarai.
"Bagaimana caranya menghindar dari kecelakaan, terlindas Truk itu enggak terasa jika melewati sesuatu, untuk itu Isuzu punya rasa tanggung jawab supaya berkendara lebih aman," ucapnya.
Ia menambahkan, kehadiran pengemudi truk sangat berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia, dan keamanan dalam mengemudi patut di perhatikan, karena merekalah jantung jalannya perindustrian di Indonesia.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR