Fadholi menambahkan pedagang asongan itu mengajak ngopi Letda Abu Yamin.
Ketika sedang ngopi, kata Fadholi, Letda Abu Yamin melihat ada percekcokan antara kondektur bus dan jupang.
Melihat percekcokan tersebut, Letda Abu Yamin bermaksud melerai mereka.
"Katanya, jupang ini meminta sejumlah uang ke kondektur bus, lalu bapak saya ini melerai dan menegur sambil bilang kasihan," ujar Fadholi.
"Pelaku ini enggak terima, lalu memanggil teman-temannya dan mengeroyok bapak saya," terang Fadholi.
Ia mengungkapkan, jumlah pengeroyok Leta Abu Yamin 15 orang.
Para pelaku ini langsung berkerumun dan memukuli Letda Abu Yamin.
"Jadi, bapak saya dikerumunin dan langsung dihajar. Sempat ada seseorang mau menolong ayah saya, tetapi justru ditendang sama pelaku," beber Fadholi.
Baca Juga: Kasus Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati, Buat Pelaku Polisi Bilang Begini
Saat ditanya terkait berapa pelaku yang sudah ditangkap, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti.
"Setahu saya, ada tiga pelaku menyerahkan diri ke Polresta Malang Kota. Kalau yang lainnya belum, masih dalam pengejaran," tandasnya.
Informasi yang didapatkandari warga di sekitar lokasi pengeroyokan Letda Abu Yamin diTerminal Arjosari Malang, jupang meminta uang Rp 5.000 kepada kondektur bus.
Permintaan uang sebesar itu diduga sebagai penyebab percekcokan jupang dengan kondektur bus.
Letda Abu Yamin kemudian datang dan menyarankan kepada jupang Rp 3.000 saja, karena jika Rp 5.000 merasa kasihan kondektur bus.
Rupanya saran Letda Abu Yamun kepada jupang malah diterima dengan salah paham.
Setelah itu, Letda Abu Yamin dikeroyok diduga pelakunya berjumlah 15 orang.
Untuk memastikan penyebab penggeroyokan itu, hingga saat ini SURYAMALANG.COM masih menanti kronologi sebenarnya sesuai fakta di tempat kejadian perkara (TKP) dari pihak kepolisian.
Akibat pengeroyokan tersebut, Letda Abu Yamin mengalami luka serius di bagian kepala dan jari tangannya.
Kondisi Letda Abu Yamin saat ini masih berada di RS Saiful Anwar Malang untuk pemulihan pasca-operasi.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR