"Rapat terakhir itu secara langsung disetujui sebenarnya oleh Bu Menkeu, karena waktu itu kan nyari angkanya berapa terus ada apa enggak (anggaranya). Ketika kami sampaikan bahwa angkanya enggak besar, seperti yang dibayangkan," ungkapnya.
"Kira-kira (anggaran yang disetujui) Rp 250 miliar. Kan jadi enggak besar jadi akhirnya beliau (Menkeu) memahami," tegasnya menukil Kompas.com.
Faisol juga merespons soal kabar adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri kendaraan listrik karena permintaan pasar yang menurun.
Penurunan permintaan pasar sebelumnya dipengaruhi kepastian kelanjutan insentif kendaraan listrik yang belum jelas. Terkait hal itu menurut Faisol juga akan disampaikan kepada Menkeu.
Baca Juga: Omoway Perkenalkan Motor Listrik Cerdas dengan Fitur Self Driving di Indonesia
"Kita minta lagi. Kita pastikan ke beliau karena waktu itu kan ada dua usulan. Kalau tidak salah (salah satu usulan) enggak yang seperti yang sebelumnya," ungkap Faisol.
"Tapi rupanya teman-teman nih para pelaku itu ingin yang seperti tahun lalu," lanjutnya.
Untuk diketahui, kelanjutan program subsidi motor listrik sebelumnya telah dibahas sejak awal 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, pemerintah sudah menyetujui untuk memperpanjang subsidi pembelian motor.
Implementasinya tinggal menunggu aturan pastinya terbit.
“Subsidi motor listrik (Rp 7 juta) harusnya masih tetap. Jumlahnya sudah setuju semua,” tutur Airlangga kepada media pada 7 Februari 2025.
Meski begitu, ia belum memastikan kapan aturan kebijakan tersebut akan terbit. Namun, akan diterbitkan sesegera mungkin.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR