GridOto.com - Marc Marquez menjalani hari pertama MotoGP Belanda 2025 dengan tidak cukup nyaman, berkat dua crash yang dialaminya.
Awalnya Marc Marquez mengalami crash di tikungan 15 Sirkuit Assen pada menit ke delapan FP1 MotoGP Belanda 2025, hingga membuatnya merasakan sakit di lengan bawah dan siku kiri.
Namun Marc Marquez memaksakan diri melanjutkan sesi, kemudian mengalami crash lagi pada practice MotoGP Belanda 2025.
Yang kedua ini Marquez terjatuh di tikungan 7 pada bagian akhir sesi, lebih keras sampai membuat Marquez berlutut kesakitan sebelum mendapatkan pertolongan.
Marquez cukup kesal dengan insiden yang dialaminya, karena harusnya tidak sampai membuatnya kesakitan karena kecepatannya tidak begitu tinggi.
"Itu bukan kecelakaan besar, tapi aku tergelincir ke gravel trap di dua tikungan itu, dan benturannya cukup keras," kata Marc, dilansir GridOto.com dari Speedweek.
Sayangnya area run off gravel trap-nya tidak diisi dengan kerikil kecil, namun malah kerikil besar yang membuat crash tersebut menjadi parah dan melukai tubuhnya.
"Ini bukan kerikil, ini batu, ukuran gravel-nya terlalu besar. Mereka harus menggantinya tahun depan," ungkap Marc.
Baca Juga: Quartararo Ngacir, Marc Marquez Gagal Masuk 5 Besar di Practice MotoGP Belanda 2025
"Di permukaan aspal, perlambatan saat kecelakaan lebih kecil dan butuh ruang lebih banyak, tapi itu jauh lebih aman bagi pembalap," tegasnya.
Crash yang kedua membuat Marquez sampai kesulitan bernapas, itu alasan kenapa dirinya sampai membungkuk dan tidak langsung bangkit usai terjatuh.
"Rasa sakitnya datang agak terlambat. Aku mencoba bangkit, tapi tiba-tiba merasa tidak bisa bernapas," jelas rider 32 tahun itu.
"Aku meluncur di gravel dengan wajah menghadap tanah, itulah kenapa aku kena bagian perut dan wajah cukup keras. Kuulangi bahwa gravel-nya berisi batu. Kita memang butuh gravel trap, tapi harus diperbaiki kualitasnya," tegasnya.
Dagu Marquez sampai mengalami luka akibat crash tersebut, begitu juga dengan beberapa bagian tubuh lain karena gravel yang terlalu besar, keras dan tajam ini.
Sedangkan crash pertama membuat tangannya mengalami mati rasa, sehingga membuatnya sedikit trauma meski tidak separah yang pertama.
"Setelah kecelakaan pertama, aku memang sedikit takut karena saraf di siku terjepit dan tangan terasa seperti mati rasa," ungkapnya.
"Itulah alasan aku cepat sekali melepas sarung tangan, namun untungnya masih bisa menggerakkan tangan, tapi sama sekali tidak ada sensasi rasa," jelasnya.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
| Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR