Market nasional pun demikian juga mengalami growth 24,26%, menjadi 505.350 unit.
Secara rinci, penurunan ini menurut Ahmad Muhibuddin, General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor disebabkan beberapa hal.
"Secara eksternal, ada tren penurunan daya beli, gagal panen karena cuaca yang buruk dan kemarau basah, serta persiapan tahun ajaran baru," kata Muhib, Kamis (26/6).
Kendati demikian, penurunan yang terjadi di industri roda dua, masih lebih baik dibanding roda 4.
Menurut Muhib, kondisi ini disebabkan adanya beberapa komoditi di luar Jawa mendongkrak daya beli konsumen Rada 2 sehingga mengerem penurunan market.
"Jadi di beberapa daerah di luar Pulau Jawa, tren penjualan ada kecenderungan naik, namun beberapa wilayah di Pulau Jawa, seperti Jawa Tengah tertekan karena daya beli yang turun," jelasnya.
Muhib menampik penurunan akibat adanya pajak Opsen diberlakukan di awal tahun.
"Awalnya, memang muncul kekhawatiran itu, namun rasanya bukan disebabkan (Opsen), karena banyak daerah memiliki kebijakan belum memberlakukan untuk pembelian motor baru," ungkapnya.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR