Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Banjir Rob Sayung Demak Ibarat Bakteri Mematikan, Karat dan Patah Sasis Jadi Kawan Pemilik Motor

Irsyaad W - Kamis, 19 Juni 2025 | 10:15 WIB
Yoga menunjukan kondisi Honda Vario 110 yang penuh karat akibat sering menerjang banjir rob Sayung Demak, Jawa Tengah
Nur Zaidi/Kompas.com
Yoga menunjukan kondisi Honda Vario 110 yang penuh karat akibat sering menerjang banjir rob Sayung Demak, Jawa Tengah

GridOto.com - Banjir rob di Sayung, Demak, Jawa Tengah ibarat bakteri mematikan.

Hingga 17 Juni 2025 sore, banjir rob masih menggenang dengan ketinggian mencapai 40 sentimeter.

Banjir rob ini pun membuat pemilik motor seperti berkawan dengan karat dan patah sasis.

Yoga, Pemilik sekaligus Mekanik Bengkel Yoga mengatakan, apabila kendaraan sering melintas di genangan air Pantura Sayung, hal itu bisa menyebabkan korosi atau karat pada besi motor.

"Jadinya berkarat seperti ini, apalagi tidak segera dicuci dengan air bersih," kata Yoga, sembari menunjuk besi standar Honda Vario 110 yang nyaris patah, (17/6/25).

Menurutnya, korosi ini sering terjadi karena banjir rob sebenarnya adalah limpasan dari laut, atau air asin yang mengandung garam.

Kata Yoga, ia juga menemui beberapa kejadian fatal, yakni patah sasis motor.

Baca Juga: Agenda Tahunan, Banjir Rob Demak Sudah 3 Kali Patahkan Baut As Roda Motor Susmintarta

"Sasis, tapi ini (menunjuk salah satu sepeda motor) kuat, kalau yang tahun 2020 ke atas rawan itu," katanya.

Untuk meminimalisir, Yoga mengimbau agar motor yang telah menerjang banjir rob segera dicuci bersih.

Pengalaman itu salah satunya dialami Susmintarta, yang setiap harinya pulang pergi Semarang-Demak untuk bekerja.

Dalam 10 tahun bekerja, Ia sudah beberapa kali mengalami patah as roda akibat korosi.

"Saya dalam sepuluh tahun terakhir ini kendaraan patah as, tengah-tengah persis tiga kali, karatan," ujar Susmintarta, ditemui di Sayung, (12/11/24) dikutip dari Kompas.com.

Dia menilai, banjir rob merupakan masalah klasik dan pemerintah daerah maupun pusat tidak serius menangani banjir rob, ibarat 'dingoni' atau pelihara dalam istilah Jawa.

"Pemerintah harus turun, mau tidak, anggaran dari pusat-provinsi ada, tinggal pemerintah mau tidak, kelihatannya enggan sekali. Apakah ini, kalau orang Jawa robnya itu 'diingoni', ini yang menjadi persoalan. Mustinya serius lah," tutur pak Sus.

Editor : Dida Argadea

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa