Jadi modifikasi rem yang sukses dipakai oleh Bagnaia, tidak dapat ditiru begitu saja oleh Diggia meski motor keduanya sama.
"Gaya balap kami cukup berbeda, begitu juga posisi kami di atas motor. Dan kalau kamu lihat setelan motor kami, itu juga tidak terlalu mirip," ungkap Diggia.
"Sulit untuk mengatakan bahwa perasaanku sama seperti Pecco. Kami harus saling tukar motor dulu baru bisa tahu," jelas rider bernomor 49 itu.
Hal serupa juga diutarakan Marc Marquez, yang juga sempat mencoba mengganti cakram rem depan motornya.
"Secara pribadi, aku tidak merasakan perbedaan. Satu-satunya pengaruh adalah suhu dan bobot yang sedikit lebih berat," kata Marc.
"Dengan cakram 355 mm, kamu mendapat respons yang lebih sedikit saat mengerem, tapi daya pengeremannya lebih besar di akhir trek lurus. Bagaimanapun, di sini kamu hanya bisa benar-benar memanfaatkannya di Tikungan 1 dan 16," tuturnya.
Kendati demikian Diggia masih akan terus mencoba solusi serupa, namun terlebih dahulu akan mendalami soal unsur-unsur lain agar bisa kembali kencang layaknya Bagnaia.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
| Sumber | : | Todocircuito.com |
KOMENTAR