”TMMIN senantiasa mengedepankan transparansi dan tidak pernah menutupi jika ditemukan masalah pada produk," terang Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto.
Berbagai macam program Quality Assurance dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kepada pelanggan.
Baca Juga: Seberapa Irit LCGC Toyota Agya Vs Honda Brio? Ini Perbandingannya
Salah satu contohnya adalah program Customer Service Campaign atau Recall, untuk memastikan bahwa semua fungsi kendaraan bekerja dengan baik.
“Recall bukanlah hal yang kami lihat sebagai hal yang negatif. Kami melihat aktivitas recall sebagai salah satu bentuk tanggung jawab Toyota terhadap pengguna," timpal Bob Azam.
Ia melanjutkan, "Jika ada permasalahan yang terdeteksi dan kami dapat menanggulangi kesalahan tersebut melalui recall maka langkah tersebutlah yang bijak untuk menjaga keamanan dan kenyaman pengguna produk Toyota.”
Selain menjaga kualitas produk, Toyota juga berfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Program pelatihan internal dan eksternal, baik di dalam negeri maupun luar negeri, terus diadakan untuk memperkaya pengalaman dan kemampuan SDM Toyota.
Sebagai bagian dari proses pengembangan SDM yang berkelanjutan, Toyota Indonesia, setiap tahun secara konsisten menyelenggarakan Quality Control Cycle (QCC), Suggestion System (SS), Quality Control Project (QCP) dan Secretariat Innovation sebagai bagian dari perangkat kendali mutu, yang melibatkan karyawan Toyota Indonesia hingga merangkul keterlibatan Toyota Indonesia Supply Chain.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR