Suzuki Fronx Diproduksi Lokal, Libatkan Ratusan Industri Dalam Negeri

GridOto.com - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mengukir sejarah baru dalam industri otomotif Tanah Air dengan memulai produksi lokal Suzuki Fronx di pabrik Cikarang, Jawa Barat.

SUV Compact ini menjadi model pertama dari segmennya yang diproduksi di Indonesia, sekaligus menegaskan komitmen Suzuki terhadap penguatan ekosistem otomotif nasional.

Produksi Suzuki Fronx dilakukan di fasilitas Cikarang Plant yang telah memenuhi standar global Suzuki Motor Corporation (SMC) Jepang.

Tidak hanya soal kualitas, proses produksi Fronx juga menggandeng lebih dari 250 perusahaan lokal, termasuk ratusan UMKM yang terlibat dalam penyediaan aktivitas non-produksi.

“Fronx menuliskan sejarah besar bagi industri Suzuki, baik di Indonesia maupun Asia Tenggara. Kami ingin membuktikan kualitas sekaligus menjamin layanan jangka panjang kepada konsumen,” ujar Shodiq Wicaksono, Managing Director SIM.

Detailnya, lebih dari 200 perusahaan lokal terlibat sebagai penyedia komponen utama, sementara sisanya terdiri dari mitra penunjang seperti logistik, layanan kebersihan, hingga penyedia makanan di kawasan industri.

Iday / GridOto

Suzuki Fronx

Suzuki menegaskan, kolaborasi ini menciptakan efek ganda yang positif bagi ekonomi nasional.

Tahapan produksi Fronx di Indonesia mencakup seluruh proses manufaktur modern

Dimulai dari pembentukan material dasar pada tahap Pressing, pembuatan komponen plastik melalui proses Injection, hingga pengelasan rangka menggunakan robot presisi tinggi di bagian Welding.

Selanjutnya, rangka dan bodi mobil masuk proses painting dengan sistem anti-karat dan pengecatan berstandar tinggi.

Baca Juga: Baru Launching, Suzuki Fronx Langsung Dibelai Promo di Yogyakarta, Harga Turun Segini

Secara paralel, mesin sebagai dapur pacu juga dibangun di bagian Powertrain, sedangkan pembuatan jok dilakukan di divisi Seat Production, yang dikenal sebagai salah satu lini padat karya Suzuki.

Unit kemudian dirakit secara menyeluruh di proses Assembly dan menjalani Final Inspection yang dilengkapi mesin khusus untuk memastikan kualitas akhir.

Tidak hanya memenuhi standar internal, mobil ini juga melewati berbagai pengujian seperti pengukuran persistensi bodi, uji emisi, hingga inspeksi fungsi sistem bantuan pengemudi canggih (Advanced Driver Assistance System/ADAS).

Fronx dibangun menggunakan platform HEARTECT, yang dikenal ringan namun kokoh.

Hendra

Suzuki Fronx menggunakan platform HEARTECT

Platform ini memakai material Hi-tensile Steel, yang tidak hanya memperkuat struktur bodi, tapi juga membantu efisiensi proses produksi.

Material tersebut lebih mudah dibentuk dan mengurangi kebutuhan titik sambungan saat pengelasan, sehingga menekan konsumsi listrik dan menjadikan proses produksi lebih hemat energi.

“Pemanfaatan material Hi-tensile Steel menjadikan proses pressing dan welding lebih efisien. Imbasnya, energi yang dibutuhkan dalam setiap unit produksi bisa ditekan secara signifikan,” jelas Shodiq.

Dengan bobot kendaraan yang lebih ringan, Fronx menjadi lebih efisien dalam konsumsi bahan bakar.

Faktor ini turut memperkuat posisinya sebagai peserta dalam program Kendaraan Rendah Emisi (LCEV) nasional.

Sejak awal produksi, Fronx sudah mengandung tingkat lokal konten yang tinggi.

Suzuki juga menargetkan untuk terus meningkatkan angka ini secara bertahap demi menggerakkan industri otomotif nasional secara lebih aktif dan mandiri.

Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang Suzuki dalam mendukung keberlanjutan industri dan transisi menuju kendaraan rendah emisi di Indonesia.

Melalui kehadiran Suzuki Fronx yang diproduksi secara lokal, Suzuki tak hanya menghadirkan produk berkualitas global, tapi juga menjadi bagian dari upaya strategis dalam membangun daya saing industri otomotif nasional dari hulu ke hilir.