GridOto.com - Gaes, jangan terbuai dengan per CVT keras ya di motor matic standar kalian.
Pasalnya, penggunaan per CVT tanpa perhitungan malah dapat merusak komponen lainnya.
Yap, nggak selamanya penggunaan per CVT lebih keras baik untuk motor matic.
Salah satu efek per CVT keras membuat umur pemakaian v-belt jadi semakin pendek.
"Terlalu keras membuat pulley jadi sulit untuk terbuka," buka Jono.
Jono ini selaku Kepala Rafi Matic Pitara di Jalan Pitara Raya, Depok, Jawa Barat.
"Dampaknya v-belt jadi sulit untuk mengembang," tambahnya.
Tentunya hal ini akan membuat usia pakai v-belt menjadi singkat Jika dibiarkan terus.
"Efeknya bisa membuat v-belt jadi mudah tipis karena selalu bergesekan keras dengan pulley," jelas Jono.
Dampak ini pernah dialami Jono saat menangani motor konsumennya di bengkel.
"Ada Honda BeAT yang v-beltnya sudah tipis banget mau putus," ungkap Jono.
"Saat dicek ternyata per CVT-nya terlalu keras," ujarnya.
Umumnya per CVT bawaan motor mempunyai kekerasan 800 rpm.
"Sedangkan di motor konsumen saya itu jauh lebih keras, sekitar 2.000 rpm," ungkap Jono.
Biasanya, penggunaan per CVT lebih keras untuk menyesuaikan modifikasi pada bagian mesin.
Bila kalian pakai di mesin standar malah memunculkan efek negatif seperti dijelaskan tadi.
Makanya enggak semua penggunaan per CVT yang terlalu keras baik untuk motor matic.
Terutama buat mesin dan komponen CVT yang masih kondisi standar.
"EV-belt kondisi baru pun akan kembali tipis dalam jangka waktu 3 bulan saja," tutupnya.
Baca Juga: Ini Sebabnya CVT Motor Matic Gredek Hanya Pada Saat Mesin Dingin
| Editor | : | ARSN |
KOMENTAR