GridOto.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) menyatakan membuka peluang untuk menghadirkan mobil hybrid di segmen Low Cost Green Car (LCGC).
Langkah ini menjadi sinyal positif bahwa teknologi elektrifikasi bisa segera dinikmati masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau.
Saat ini, mobil hybrid Toyota dengan banderol paling murah adalah Yaris Cross Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang dijual mulai Rp 437,2 juta on the road (OTR) Jakarta.
Namun ke depan, bukan tidak mungkin Toyota bakal menghadirkan mobil hybrid di bawah harga tersebut.
Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah yang tengah mengkaji penggabungan dua segmen, yakni LCGC dan kendaraan hybrid.
Selama ini, keduanya berada di kategori yang berbeda, namun kini didorong untuk bersatu dalam satu ekosistem baru yang ramah lingkungan dan terjangkau.
Pemerintah juga tengah menyiapkan perluasan insentif, termasuk Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), tidak hanya untuk mobil listrik berbasis baterai (BEV), tapi juga untuk HEV dan LCGC.
Tujuannya adalah menggairahkan pasar otomotif nasional yang melambat dalam dua tahun terakhir.
Jap Ernando Demily, Marketing Director TAM, menyebut peluang pasar hybrid di segmen bawah masih sangat terbuka lebar.
Baca Juga: Toyota Gencar Kampanye Hybrid, Tangkis Gencarnya Serbuan Mobil Listrik?
“Terkait market rasanya masih membuka opportunity yang sangat besar untuk berkembang ya. Apalagi beberapa tahun ke belakang pasar elektrifikasi baik itu Battery EV dan Hybrid EV tumbuh secara signifikan,” ujar Ernando kepada GridOto.com, Rabu (21/5/2025).
Ia menambahkan, jika pemerintah memberikan insentif lebih tinggi dari yang ada saat ini, harga jual mobil hybrid bisa semakin terjangkau.
“Dengan ritme perkembangan seperti ini, apalagi ditambah dengan support dari pemerintah lewat berbagai kebijakan fiskal maupun non-fiskal, akan sangat mungkin kita melihat kendaraan hybrid semakin affordable dan diposisikan pada segmen yang lebih luas,” katanya.
Para ahli menilai, meski mobil hybrid tidak sebersih mobil listrik berbasis baterai dari sisi emisi, namun tetap memberikan kontribusi signifikan dalam menurunkan emisi gas buang dibanding kendaraan bermesin bakar konvensional (ICE).
Dengan potensi insentif baru dan upaya elektrifikasi di segmen LCGC, bukan tidak mungkin ke depan masyarakat bisa menikmati mobil hybrid dengan harga lebih terjangkau dan ramah lingkungan.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR