GridOto.com- Produsen baterai terbesar di dunia asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) berharap memulai produksi baterai kendaraan listrik atau EV di Indonesia paling lambat Maret 2026.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan hal tersebut terkait pertemuan antara Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Dikutip dari antaranews, Yuliot menyampaikan bahwa investasi CATL tetap berlanjut di Indonesia dengan kapasitas sebesar 15 GWh.
“Ini tahap pertama sudah mendapatkan persetujuan 7,5 GWh,” kata Yuliot pula.
Untuk 7,5 GWh yang selanjutnya, pendanaan akan berasal dari IPO atau Initial Public Offering (Penawaran Umum Perdana).
Sehingga nantinya, total kapasitas 15 GWh itu bisa direalisasikan.
Yuliot juga mengungkapkan CATL sudah memiliki offtaker atau pembeli hasil produksi yang berasal dari Eropa dan Amerika Serikat.
Tetapi, CATL belum bisa menyampaikan siapa vendor yang akan menyerap produksi baterai EV tersebut.
Baca Juga: Ganti Pemain, Pemerintah Pastikan Proyek Baterai Berjalan Meski LG Energy Mundur
Oleh karena itu, rencana produksi baterai EV masih berjalan sebagaimana rencana awal, yaitu kapasitas sebesar 15 GWh.
“Jadi, sesuai dengan perencanaan awal, kapasitas produksinya tetap 15 GWh,” ujar Yuliot.
Sebelumnya, pada April lalu, dikutip dari Drive.com.au, Senin (28/4/2025), CATL sudah memperkenalkan teknologi terbaru baterainya yang lebih murah, lebih cepat pengisiannya, dan jarak tempuh mencapai 1.500 km.
CATL menyebutkan, teknologi baterai terbaru ini hanya butuh pengisian selama lima menit untuk menempuh 520 km.
Jika dikonversi lagi, maka hanya butuh 1 detik untuk mendapatkan jarak tempuh 2,6 km.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR