"Saat sopir truk istirahat, saya belajar mengemudi. Ketika bisa menyetir, saya diterima jadi kernet bus," kenangnya dengan penuh rasa syukur.
Setelah menjadi sopir, ia mengemudikan bus dengan rute Bengkulu-Palembang, dan pengalaman lintas provinsi pun mulai didapatkannya.
"Dari sana saya makin percaya diri," tambahnya.
Kemampuan Mr Kopral dalam mengemudi membuatnya dipercaya oleh pemilik PO Putra Rafflesia untuk menjadi sopir pribadi selama 14 tahun.
"Hingga tahun 2014, saya kembali mengemudikan bus untuk berbagai rute dan wisata," jelasnya.
Baca Juga: Skill Mumpuni, Ini Sosok Pria Asal Indonesia yang Lolos Seleksi Sopir Bus di Jepang
Ia juga pernah mengemudikan berbagai jenis bus, mulai dari tipe sedang hingga Avante H7 generasi terbaru, dan menceritakan pengalaman tak terlupakan saat mengalami kecelakaan di Kabupaten Rejang Lebong.
"Mobil (bus,-red) tiba-tiba masuk jurang, saya seperti senyap atau 'blank'," kenangnya dengan tegas.
Setelah kecelakaan itu, meski kondisi bodi depan bus hancur, beruntung tidak ada korban jiwa.
"Setelah semua penumpang selamat, saya baru sadar kaki kanan saya bengkak terjepit setir," ungkapnya.
Menariknya, Mr Kopral juga menyebutkan rute-rute berbahaya di wilayah Bengkulu.
"Tebing Batu adalah salah satunya. Jika tidak sigap, bisa berbahaya karena banyak mobil yang masuk jurang," ujarnya dengan serius.
Ia menekankan pentingnya istirahat yang cukup dan menghindari penggunaan narkotika.
Baca Juga: Percuma Diklakson, Ini Taktik Sopir Bus AKAP Atasi Bus Lain yang Ugal-ugalan
"Tidur cukup dan banyak minum air putih sudah cukup. Untuk apa menggunakan sabu? Itu justru membahayakan penumpang dan diri sendiri," tegasnya.
Namun, ia bersyukur bahwa keluarganya memahami risikonya sebagai sopir bus.
"Keluarga sudah tahu ini risiko jadi sopir bus, bahkan anak kedua saya sekarang jadi sopir bus juga," tuturnya dengan senyum bangga.
Mr Kopral menyebutkan, dedidkasi, pengalaman, dan komitmen pada keselamatan dapat menjadikan seorang pengemudi bus tidak hanya sebagai profesi, tetapi juga sebagai panggilan jiwa.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR