GridOto.com - Ketidakstabilan situasi ekonomi berdampak pada banyak hal, salah satunya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat.
Dalam beberapa pekan terakhir, nilai tukar Rupiah terus merosot bahkan sempat berada di angka terendah yakni 1 USD setara Rp 17.262.
Meski perlahan membaik, tapi hingga hari ini nilai tukar Rupiah terhadap Dollar masih relatif tinggi, yakni Rp 16.929 (sumber bi.go.id, diakses Kamis 17 April 2025, pukul 17.55 WIB).
Terkait kondisi ini, salah satu sektor yang diprediksi akan terdampak adalah otomotif.
Terlebih untuk produk-produk yang masih berstatus impor, terutama kendaraan CBU.
Lantas, apakah pabrikan sudah mulai menyesuaikan harga produk mereka efek dari tingginya nilai tukar Dollar terhadap Rupiah?
Menanggapi hal ini, Jap Ernando Demily selaku Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM) memberikan komentarnya.
Menurut Ernando, Toyota hingga saat ini belum melakukan penyesuaian harga terhadap produk-produknya.
"Hingga saat ini di Toyota tidak ada kenaikan harga karena perubahan kurs," buka Ernando saat dihubungi GridOto.com, Kamis (17/4/2025).
Baca Juga: Dollar Melangit, Harga Daihatsu Tetap Bertahan, Berikut Alasannya
Ia menjelaskan, hal itu dikarenakan Toyota mempertimbangkan kemampuan customer di tengah kondisi ekonomi saat ini.
Adapun Ernando menyebut Toyota sempat melakukan penyesuaian harga terhadap dua model mereka yakni Fortuner dan Land Cruiser 300.
Tapi, kenaikkan harga keduanya bukan disebabkan oleh pengaruh kurs mata uang.
"Untuk kenaikannya sendiri beragam, Fortuner 4x2 di Rp 2 jutaan, sedangkan Fortuner 4x4 dan Land Cruiser 300 di Rp 10 juta," tuturnya.
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR