"Bagaimanapun kami harus puas dengan performa kami. Kami harap dapat mempertahankan pace kami di balapan utama," jelas rider bernomor 20 ini.
Sedangkan untuk Franco Morbidelli, Quartararo merasa performa mantan rekannya itu memang lebih kencang.
Sepanjang lomba dia terus menunggu kesalahan dari Franky, namun malah tak kunjung datang.
"Buat Franco, cara menyalipnya, dia sudah terlalu jauh sehingga aku takkan bisa mengejarnya. Aku tak bisa menyamai akselerasinya untuk menyalipnya," ungkap Quartararo.
Selain ban yang aus dan akselerasi mesin yang memang kalah, Quartararo menilai YZR-M1 masih kalah juga soal aerodinamika dan daya cengkeram ban.
"Aku menyerang dengan kuat karena merasakan tekanan dari Aldeguer. Franky sebenarnya juga agak bermasalah, dan meski aku kalah tenaga mesin tapi aku masih bisa berada di slipstream-nya," lanjutnya.
"Tapi kami masih ketinggalan, terutama soal aerodinamika dan grip ban, yang mana itu membuat menyalip jadi rumit," tuturnya.
KOMENTAR