Air termasuk dalam molekul polar, di mana di kedua ujung molekul masing-masing memiliki muatan positif dan negatif sehingga molekul air selalu berikatan.
Ikatan polar ini juga membentuk ikatan hidrogen yang kuat satu dengan lainnya, sehingga hanya bisa berikatan dengan molekul polar lainnya.
Jadi air bisa berikatan kuat dengan molekul gula dan garam, yang juga memiliki sifat molekul polar, makanya bisa menyatu.
Sedangkan minyak adalah molekul non-polar, sehingga hanya dapat menyatu dengan molekul non-polar lainnya.
Dalam kesempatan tertentu mungkin minyak dan air dapat menyatu, namun itu hanya dalam beberapa saat saja.
Setelah beberapa saat mereka akan terpisah lagi karena kecenderungan sifat molekul polar dan non-polar tersebut.
Soal posisi minyak yang berada di atas dan air yang berada di bawah dalam video tersebut, hal itu disebabkan karena perbedaan massa jenis molekul atau rho.
Zat yang memiliki massa jenis lebih tinggi, maka posisinya akan berada di bawah massa jenis yang lebih rendah jika dicampurkan.
"Hal ini disebabkan air dan bensin tidak dapat bercampur, di mana air memiliki massa jenis yang lebih berat, sehingga akan mengendap di bagian bawah tangki bahan bakar," kata Kepala Bengkel Honda Jakarta Center, Denny Sulistyo, dilansir GridOto.com dari Kompas.com.
Dari data, air memiliki massa jenis sebesar 1.000 kg/m3 sedangkan Pertalite memiliki massa jenis 729,63 kg/m3 saja.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR