Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Komentar Pabrikan Soal Rencana Penghapusan Kuota Impor dan TKDN

Naufal Shafly - Rabu, 9 April 2025 | 11:26 WIB
Toyota Kijang Innova Zenix di pabrik TMMIN.
TMMIN
Toyota Kijang Innova Zenix di pabrik TMMIN.

GridOto.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memberikan pernyataannya terkait wacana penghapusan kuota impor dan TKDN.

Menurut Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, pihaknya tidak ingin terburu-buru mengambil langkah strategis terkait dengan wacana tersebut.

"Wah kami masih menunggu penjabaran lebih lanjut. Itu kan reaksi spontan beliau jadi big wave ya," ucap Bob saat dihubungi GridOto.com, Rabu (9/4/2025).

Ia menambahkan, sebagai pelaku industri pihaknya harus menungu detail petunjuk pelaksanaan atau regulasi baru yang mengatur hal tersebut.

"Apa yang dimaksud menghilangkan sama sekali atau ada insentif system untuk membedakan yang TKDN tinggi dan yang rendah? Terutama untuk industri-industri pioneer," ucapnya.

"Jadi kami masih menunggu penjabarannya," lanjutnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta penghapusan kuota impor barang yang masuk ke Indonesia.

Dikutip dari Presidenri.go.id, Prabowo telah memberikan instruksi langsung kepada jajaran terkait untuk menghilangkan mekanisme kuota yang dapat menghambat kelancaran perdagangan.

“Saya sudah kasih perintah untuk hilangkan kuota-kuota impor. Terutama untuk barang-barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak," kata Presiden di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Baca Juga: Soal Kasus Pecah Ban Dunlop Innova Zenix, TMMIN Bilang Begini

Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk merampingkan birokrasi serta memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha.

Selain itu, Prabowo juga mengarahkan seluruh anggota kabinetnya untuk membuat aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang lebih fleksibel dan realitis.

Orang nomor satu di Indonesia itu justru khawatir apabila TKDN dipaksakan dapat berpotensi memicu penurunan daya saing industri.

Meskipun dia mengakui kebijakan TKDN diberlakukan dengan niat baik dan demi kepentingan bangsa.

"Tapi kita harus realistis, TKDN dipaksakan akhirnya kita kalah kompetitif. TKDN fleksibel saja lah, mungkin diganti dengan insentif," tuturnya.

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa