Sementara dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban maupun di sekitar mobil.
Barang berharga mereka seperti ponsel, uang, dan perhiasan masih utuh.
Lebih lanjut, Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Sudarmanto menyebut kedua korban diduga merupakan pasangan kekasih.
"Kalau saya lihat KTP-nya bukan (pasangan suami istri). Mungkin itu (masih pacaran). Karena bukan satu alamat, alamatnya berbeda," ungkapnya.
Baca Juga: Isi Kabin Daihatsu Ayla Bikin Pegawai SPBU Terancam Denda Rp 60 Miliar
Eko menduga korban memang hendak meminggirkan mobilnya dengan pertanda menghidupkan lampu sein sebelah kiri.
"Mobil menyala, AC menyala, lampu sein kondisi menyala. Jadi dia berhenti, Minggu, (menyala) lampu sein," tambahnya.
Eko menyebut, dugaan sementara, korban meninggal akibat keracunan gas Karbon Monoksida (CO) di dalam kabin mobil.
"Pihak dokter forensik RSUD dr Soetomo bukti tertulis belum ada. Tapi dari informasi awal, penyebab kematian diduga keracunan karbondioksida dari AC," ungkap Eko, (3/4/25).
Namun, kepastian mengenai penyebab kematian masih menunggu hasil otopsi di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Berdasarkan kondisi jenazah, polisi memperkirakan bahwa keduanya sudah meninggal sejak Minggu.
"Gak ada tanda-tanda (mencurigakan yang aneh). Secara umum tidak ada. Kayak orang meninggal wajar. Sudah kami amankan. Mobil kami amankan. Kami penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.
Baca Juga: Interior Toyota Agya Kuning Meleleh di SPBU, Angkut Benda Tak Lazim di Dalam Kabin
Diketahui, Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa yang dihasilkan dari pembakaran BBM.
Gas ini mudah terdulusu di udara bebas, namun di ruang tertutup bisa membahayakan terutama saat di dalam mobil dengan semua kaca tertutup
Mengutip Kompas.com, Director Training The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, untuk menghindari insiden tersebut, pengemudi perlu mewaspadai tanda yang muncul, seperti sakit kepala, pusing, mual, sesak napas, dan kebingungan.
"Itu tanda kalau kita sudah keracunan karbon monoksida, itu terjadi karena ada kebocoran dari knalpot dan masuk ke dalam kabin," ucap Marcell.
Keracunan ini dapat terjadi pada pengemudi maupun penumpang baik dalam kondisi sadar maupun saat tertidur.
"Bisa saja namun saat sadar kita akan mengenali tanda-tanda di atas (seperti mabuk darat) yang biasanya pengemudi akan menepi dan istirahat, yang bahaya adalah saat tidur di dalam mobil," sebutnya.
"Jadi kalau memang perlu tidur di dalam mobil, pastikan di area yang aman dan terbuka, jangan menyalakan mesin, buka kaca sedikit dan kunci pintu," tandas Marcell.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR